REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Barata Indonesia (Persero) mengembangkan teknologi kincir air hemat energi dari bahan lokal. Direkur Keuangan Dan SDM Barata Indonesia Rahman Sadikin mengatakan hal ini wujud komitmen Barata dalam perkembangan industri manufaktur nasional.
"Rencananya kincir air tersebut akan digunakan untuk mendukung program budidaya perikanan nasional, terutama budidaya udang," ujar Rahman dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (4/3).
Rahman menyebut inovasi ini merupakan buah inisiasi dan kolaborasi badan riset lintas instansi yakni Kemenko Marves, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Poltek KP Sidoarjo, serta Barata Indonesia.
Rahman mengatakan kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman kincir air tambak pada pameran nasional Bangga Buatan Indonesia di KEK Mandalika, Lombok, NTB Rabu (3/3).
Rahman mengatakan langkah kerja sama tersebut merupakan respons perseroan terhadap tantangan bisnis di tengah pemulihan ekonomi nasional secara adaptif melalui pengembangan bisnis kincir air.
"Kincir air yang ada di pasaran harganya relatif mahal dan biaya operasional serta perawatannya pun besar. Merespons hal ini, Barata sebagai BUMN manufaktur berkolaborasi membuat inovasi teknologi kincir air hemat energi dari 100 persen bahan lokal," ucap Rahman.
Rahman melanjutkan, kincir air merupakan salah satu sarana budidaya perikanan yang memiliki peran sangat penting dalam menciptakan kondisi agar terjadi keseimbangan ekosistem perairan tambak.