REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyiapkan dua program vaksinasi yaitu program vaksin gratis dan vaksin gotong royong. Program vaksin gotong royong memberikan kesempatan kepada pihak swasta yang ingin mengadakan dan membagikan secara gratis kepada para pekerjanya yang selama ini sudah bekerja kepada perusahaan tersebut. Pemerintah menugaskan PT Bio Farma (Persero) untuk pengadaan vaksin gotong royong.
Juru Bicara sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto mengatakan Bio Farma siap melakukan pengadaan vaksin gotong royong sesuai kebutuhan. Bio Farma, kata Bambang, menunggu total kebutuhan yang diperlukan untuk vaksin gotong royong.
"Bio Farma pada intinya siap menjalankan penugasan pemerintah, termasuk vaksin gotong royong. Kami akan melakukan pengadaan dengan jumlah sesuai kebutuhan yang diberikan," ujar Bambang saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Selasa (2/3).
Selain pengadaan vaksin, Bambang menyampaikan, Bio Farma juga mendapat amanah untuk melakukan pendistribusian vaksin gotong royong, termasuk bekerja sama dengan pihak ketiga. Penugasan mengenai pengadaan dan distribusi vaksin gotong royong tertuang dalam peraturan menteri kesehatan nomor 10 tahun 2021 tentang pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi covid.
Bambang berharap program vaksinasi Gotong Royong akan mempercepat program vaksinasi agar kekebalan kelompok dan yang terpenting vaksinasi gotong royong ini tidak akan mengganggu jalannya vaksinasi gratis yang sedang dijalankan pemerintah.
Baca juga : Varian Corona B117 Lebih Menular, Ini Saran Pakar Kesehatan
Saat ini, ucap Bambang, Holding BUMN Farmasi sudah mulai menjajaki dan melakukan pembicaraan produsen vaksin Covid-19 khusus untuk program vaksinasi gotong royong yaitu dengan Sinopharm dari Beijing Cina dengan platform in-activated, dan Moderna dari Amerika dengan platform mRNA.
Bambang menambahkan, peraturan vaksinasi gotong royong ini, sudah tertuang dalam Permenkes no. 10 tahun 2021, dengan jenis vaksin yang berbeda dengan jenis vaksin yang digunakan untuk vaksinasi program pemerintah. Dengan demikian, holding BUMN farmasi akan berkoordinasi erat dengan berbagai pihak, terutama Kementerian Kesehatan untuk menyiapkannya agar bisa berjalan lancar dan baik.
"Dengan demikian, vaksin untuk gotong royong tidak akan menggunakan vaksin yang sama yang digunakan untuk program pemerintah," kata Bambang.