Senin 01 Mar 2021 10:02 WIB

Pulihkan Ekonomi, Indonesia Perkuat Kerja Sama Internasional

Pemulihan ekonomi global pada tahun ini diperkirakan membaik.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Keuangan, Sri Mulyani
Foto:

Selain itu, para menteri keuangan dan gubernur Bank Sentral G20  juga menegaskan kembali komitmen untuk melakukan kerja sama multilateral terkait isu perubahan iklim dan risiko lingkungan. Hal ini dilihat sebagai salah satu aspek penting dari strategi pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, dan merata (sustainable, inclusive, and equitable). Presidensi G20 Italia akan menyelenggarakan High Level Tax Symposium dan Conference on Climate pada Juli 2021.

G20 mendukung rencana inventarisasi pelajaran dari pengalaman masa pandemi (stock taking of lesson learned) dari perspektif stabilitas sektor keuangan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan stabilitas dan inklusi keuangan global. G20 juga mendorong dilanjutkannya upaya penguatan sektor keuangan non-bank (Non-Bank Financial Intermediation) dan implementasi G20 Roadmap for Enhancing Cross-Border Payments, dalam rangka pengembangan layanan transaksi lintas negara yang lebih efektif, cepat, efisien dan murah.

G20 mendukung usulan peningkatan pemahaman dan kesiapan sektor keuangan atas potensi risiko perubahan iklim melalui pemenuhan data gaps, dalam keperluan assessing climate related financial risks dan mendorong climate related disclosure. G20 mendukung usulan Presidensi Italia untuk mengaktifkan kembali Sustainable Finance Study Group (SFSG). Pengaktifan Kembali SFSG ini diharapkan dapat mendorong kesiapan dan kapasitas sektor keuangan dalam mendukung transisi menuju perekonomian yang berkelanjutan (sustainable).

Para menteri keuangan dan gubernur Bank Sentral G20  mendorong review dan update atas Rencana Aksi G20 (G20 Action Plan), sehingga merefleksikan gambaran kebijakan forward looking sebagai alat koordinasi utama negara G20, dalam menangani pandemi Covid-19 dan mengakselerasi pemulihan ekonomi. 

“Kami berharap forum multilateral dapat terus mendukung upaya pemulihan global. Kami akan menggunakan instrumen fiskal dan terus bekerja sama dengan otoritas moneter untuk memastikan pemulihan yang lebih baik, kuat dan berkelanjutan,” ucapnya.

Pertemuan G20 FMCBG pada 26 Februari 2021 dipimpin oleh menteri keuangan dan gubernur Bank Sentral Italia, dan dihadiri oleh para menteri keuangan dan gubernur Bank Sentral negara G-20, Bank Dunia, IMF dan Lembaga Internasional lainnya serta negara undangan. Delegasi RI dalam pertemuan ini dipimpin oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia.

Berkaitan dengan peran Indonesia sebagai Presidensi G20 2022, pada tahun ini Indonesia sudah terlibat dalam Troika bersama Arab Saudi dan Italia dalam pembahasan agenda pertemuan G20. Kesempatan ini menjadi momentum bagi Indonesia dalam meningkatkan peran dalam kerja sama internasional, termasuk terlibat dalam kepemimpinan global atas kerja sama bidang ekonomi dan politik internasional. 

Melalui posisi strategis ini, Indonesia dapat mendorong agenda dan instrumen yang tepat dan efektif untuk mencapai kepentingan Indonesia, seperti perluasan akses pasar, peningkatan investasi, dan kerja sama untuk mencapai pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement