Sabtu 27 Feb 2021 02:16 WIB

Potensi Kredit UMKM Masih Besar, Bank Harus Ambil Peluang

Industri harus meningkatkan porsi kredit ke UMKM menjadi 30 persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Pekerja mengemas makanan olahan berbahan dasar ikan tuna dan nila di Kampung Kertasari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (22/2). Industri harus meningkatkan porsi kredit ke UMKM menjadi 30 persen.
Foto:

Dari sisi moneter dan makro, Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI, Yunita Resmi Sari mengatakan Bank Indonesia telah menyiapkan empat langkah untuk mempercepat penyelamatan UMKM pasca Covid-19. Adapun empat langkah percepatan itu diantaranya, komunikasi kebijakan darurat Covid-19 kepada UMKM, program virtual peningkatan kapasitas UMKM, sinergi aksi mempercepat akses pembiayaan/permodalan dan pemanfaatan digital payment dan penjualan.

“Realisasi ini akan menghasilkan peningkatan penjualan dan omset sehingga terjadi perbaikan cashflow. Lalu, terdapat restrukturisasi dan realisasi kredit yang mendukung perbaikan cashflow,” ucapnya.

Diharapkan, langkah-langkah tersebut dapat menyelesaikan tiga permasalahan UMKM akibat Covid-19, seperti permasalahan cashflow yakni hambatan distribusi dan penjualan menurun, berdampak negatif pada cashflow, lalu modal karena penurunan laba dan meningkatnya pengeluaran rutin yang menggerus modal UMKM, serta bahan baku sebab kenaikan harga dan terbatasnya suplai bahan baku mempersulit proses produksi.

“Apakah UMKM bisa melewati krisis? Bisa! Dengan meningkatkan kapasitas dan tidak hanya bertahan tapi bisa naik kelas,” ucapnya.

Dalam menopang sektor UMKM pada masa pandemi, peran perusahaan penjamin sangatlah penting, salah satu badan usaha milik negara yang bergerak penjaminan kredit, PT Askrindo (Persero) turut mendorong roda bisnis UMKM dengan memberikan penjaminan kredit melalui program kredit usaha rakyat (KUR) dan program kredit modal kerja (KMK) dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Direktur Utama Askrindo Dedi Sunardi mengatakan per Januari 2021 Askrindo telah menjamin kredit modal kerja dalam program PEN sebesar Rp 10,7 triliun yang diberikan kepada 444,3 ribu UMKM. 

“Pemberian kredit ini berhasil menyerap 1,2 juta tenaga kerja. Hari ini kita melakukan koordinasi dengan beberapa Himbara dan difasilitasi oleh Kemenkop untuk melakukan akselerasi pertumbuhan PEN ini,” ucapnya.

Tercatat KUR yang telah dijamin oleh Askrindo sebesar Rp 455 triliun yang diberikan kepada 22,8 juta UMKM dan berhasil menyerap 43,2 juta tenaga kerja. Sepanjang 2020, KUR yang dijamin Askrindo didominasi oleh sektor perdagangan, sebanyak Rp 54,68 triliun atau 49,3 persen dari total penyaluran penjaminan mengalir ke sektor ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement