Rabu 24 Feb 2021 18:02 WIB

Realisasi TKDN PLN Masih di Bawah Target

PLN menargetkan bisa meningkatkan TKDN paling tidak dua persen per tahun.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini. PLN mengakui, realisais Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) masih di bawah target.
Foto: PLN
Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini. PLN mengakui, realisais Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) masih di bawah target.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengakui realisais Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) masih di bawah target. Realisasi TKDN pada 2020 sebesar 40,3 persen.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir kami melakukan monitoring TKDN melalui surveyor independen. Ia mengakui memang untuk bisa mencapai target TKDN yang dipasang pemerintah PLN masih mengalami banyak kendala. 

Baca Juga

Salah satunya adalah banyak komponen bahan baku pembangkit yang belum tersedia industrinya di dalam negeri. Untuk itu, Zulkifli menjelaskan, perlu ada dukungan pemerintah dan industri dalam negeri untuk mencapai target ini.

"Kami memang belum capai target dari aturan yang terkait. Berdasarkan hal tersebut kami butuh dukungan dan keterbukaan semua sehingga keterlibatan industri dalam negeri dalam proyek listrik bisa berjalan dengan optimal," ujar Zulkifli dalam Webinar TKDN PLN, Rabu (24/2).

Head of Strategic Procurement Planning Division PLN Anang Yahmadi merinci pada tahun lalu realisasi TKDN PLN baru 40,3 persen. Meski memang sudah capai target tapi jika dibedah, TKDN ini ditopang dari TKDN kasa dan pembangunan transmisi yang memang selama ini sudah bisa didukung industri dalam negeri.

Misalnya saja dalam pembangkit, untuk PLTU sendiri masih jauh dari target TKDN. Hal ini karena broiler yang menjadi komponen utama masih harus impor akibat produksi dalam negeri belum bisa memenuhi kebutuhan PLN.

"Yang memang sudah banyak industri dalam negeri yang siap itu untuk PLTA dan PLTMH memang. Tapi untuk PLTU memang masih butuh usaha yang besar untuk bisa mencapai target," ujar Anang.

Selain pembangkit, pasokan industri dalam negeri untuk kebutuhan Gardu Induk juga masih minim. Hal ini menyebabkan PLN masih perlu impor bahan baku gardu induk.

"Kami terus meningkatkan capaian ini agar seusai target. Terkonfirmasi untuk transmisi kami mendekati ketentuan. Selisihnya 10 persen. Gardu Induk masih jauh karena masih impor travo," ujar Anang.

Anang mengatakan PLN berupaya untuk terus meningkatkan TKDN ini. Ia menargetkan PLN bisa terus melakukan peningkatan TKDN paling tidak dua persen per tahun.

Salah satu upayanya, PLN akan meningkatkan TKDN khususnya di transmisi dan distribusi. "Karena ini memang banyak produksinya dalam negeri," ujar Anang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement