REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada tahun ini menganggarkan dana untuk investasi sebesar Rp 78,9 triliun. Investasi ini akan banyak digunakan perusahaan untuk pembangunan pembangkit, transmisi dan gardu induk.
Head of Strategic Procurement Planning Division PLN, Anang Yahmadi, menjelaskan pada tahun lalu memang anggaran investasi PLN mengalami koreksi. Tercatat, realisasi investasi PLN di 2020 sebesar Rp 73 triliun. Angka ini turun dibandingkan 2019 yang mencapai lebih dari Rp 90 triliun.
"Karena memang ada pandemi covid realisasi investasi kami koreksi untuk bisa menstabilkan keuangan dan memprioritaskan pemulihan covid," ujar Anang dalam webinar Peningkatan TKDN PLN, Rabu (24/2).
Anang menjelaskan pada tahun ini PLN menganggarkan Rp 78,9 triliun. Harapannya, ini bisa menjadi peluang bagi para industri dalam negeri untuk bisa turut serta dalam pembangunan pembangkit listrik maupun jaringan distribusi dan transmisi.
"Kami di PLN selaku pengguna dan pelaku memang mendapatkan mandat untuk meningkatkan TKDN. Kami tahun ini spend Rp 78,9 triliun yang ini bisa menjadi peluang bagi para indutsri dalam negeri untuk bisa menjadi peluang," ujar Anang.
Anang merinci, pada tahun ini PLN akan menambah pembangkit sebesar 3.132 MW. Sedangkan untuk transmisi akan bertambah 6.776 kms. Untuk Gardu Induk sebesar 6.810 MVA.
"Yang bisa menjadi potensi keterlibatan industri dalam negeri adalah pembangunan transmisi. Kami berencana untuk pembangunan jaringan transmisi sebesar 8.413 kwh," ujar Anang.