REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Pelaksana Program Bantuan Sosial Tunai (BST) PT Pos Indonesia (Persero), Haris, menyampaikan, secara nasional penyaluran dana BST tahap II untuk Tahun 2021 per 19 Februari 2021 sudah mencapai 70 persen.
Ia mengatakan, angka tersebut sesuai data tabulasi dari Satuan Tugas BST. PT Pos bersama Himpunan Bank Negara (Himbara) mendapat tugas untuk menyalurkan BST kepada 9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Distribusi bantuan pada tahap I, kata Haris, berjalan lancar dengan total pendistribusian 97 persen, disalurkan kepada 9,5 juta lebih KPM. "Untuk tahap 2 ini, sudah diserahkan kepada lebih 6 juta penerima," kata Haris dalam pernyataan resmi yang diterima Republika.co.id, Sabtu (20/2).
Haris mengungkapkan, di beberapa provinsi, distribusi BST tahap II sudah mencapai 90 persen seperti Jawa Timur dan NTB. PT Pos terus mendorong unit-unit Kantor Pos di daerah bekerja maksimal dalam pendistribusian BST.
"Tidak ada hari libur, sesuai arahan Ibu Menteri Sosial," kata Haris menambahkan.
Total penerima BST tahap ini sebanyak 9,5 juta KPM dengan total anggaran Rp 2,8 triliun. Agar sesuai target, PT Pos lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan melakukan pengantaran langsung secara door to door.
Selain itu, PT Pos juga memperbanyak tempat penyaluran. Seperti di kantor desa, sekolah, rukun warga atau lokasi yang mudah diakses KPM.
Penyaluran BST Rp 300 ribu per bulan per KPM dilakukan melalui PT Pos selama empat bulan. Selama Januari hingga April 2021, bantuan ditargetkan bisa dinikmati 10 juta KPM per tahap distribusi dengan total anggaran Rp 10 triliun.