Selasa 16 Feb 2021 15:03 WIB

Mulai Beroperasi, INA-SWF Sasar Proyek Jalan Tol

Jalan tol memiliki multiplier effect yang besar dari pembangunan hingga beroperasi.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolandha
 Lembaga pengelola investasi bernama Indonesia Investment Authority membidik investasi di bidang infrastruktur, terutama proyek jalan tol.
Foto:

Ridha pun menambahkan, tugas INA-SWF tidak sekadar mencari uang untuk proyek-proyek pembangunan jalan tol. Lebih dari itu, ujarnya, INA punya posisi yang sama dengan investor untuk memperbaiki kinerja jalan tol sehingga memberikan return yang optimal dan menyejahterakan masyarakat. 

"Dengan adanya uang dari luar, investasi pengembangan tol jadi lebih cepat, lebih bagus, dan optimal. Dan nilai tambahnya lebih cepat untuk masyarakat Indonesia," katanya. 

Sampai saat ini, tercatat sudah ada proyek senilai 9,5 miliar dolar AS yang siap ditawarkan ke investor. Hanya saja, INA belum bisa membeberkan lebih perinci proyek apa saja yang segera ditawarkan kepada investor. 

Angka tersebut sempat disinggung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada awal bulan ini. Ia menyebut, beberapa negara memang sudah menunjukkan ketertarikan untuk mengalirkan modalnya kepada INA. Misalnya, DFC dari Amerika yang sudah menyampaikan letter of interest hingga 2 miliar AS. Kemudian, JBIC dari Jepang juga menyatakan ketertarikan investasinya sampai 4 miliar dolar AS. 

Sementara, untuk thematic fund atau pendanaan tematik, beberapa negara juga telah menyampaikan ketertarikannya. Seperti Kanada dengan letter of interest sebesar 2 miliar dolar AS dan APG dari Belanda dengan komitmen investasi yang berpotensi menyentuh 1,5 miliar dolar AS. 

Selain itu, INA juga sudah mendapat suntikan penyertaan modal negara tunai sebesar Rp 15 triliun melalui APBN 2020 untuk modal awal. Angka itu masih akan ditambah lagi dengan PMN sebesar Rp 15 triliun melalui APBN 2021 dan Rp 45 triliun dalam bentuk inbreng saham milik negara yang dipisahkan. Total, modal awal sebesar Rp 75 triliun segera dimiliki INA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement