Selasa 16 Feb 2021 10:19 WIB

Perubahan Iklim, Bill Gates Wanti-Wanti Industri Manufaktur

Industri baja dan semen disebut lebih mencemari dibandingkan listrik dan trasnportasi

Bill Gates. Soal peruhanan iklim, Gates mewanti-wanti sektor manufaktur terutama industri baja dan semen.
Foto: EPA
Bill Gates. Soal peruhanan iklim, Gates mewanti-wanti sektor manufaktur terutama industri baja dan semen.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bill Gates optimistis dalam membahas kemampuan dunia untuk mengatasi perubahan iklim. Namun, ia khawatir dengan sektor manufaktur.

Gates mengatakan, saat ini tidak ada cara untuk memproduksi baja atau semen tanpa melepaskan emisi. Namun, baik pemerintah-pemerintah maupun investor tidak berusaha keras untuk memecahkan masalah itu.

Baca Juga

"Itu (sektor manufaktur) adalah sektor yang paling mengganggu saya," kata Gates dalam wawancara video dengan Reuters menjelang publikasi bukunya pekan ini, "Bagaimana Menghindari Bencana Iklim".

Pengembang perangkat lunak yang berubah menjadi seorang filantropis ini telah menginvestasikan sekitar dua miliar dolar AS untuk pengembangan teknologi bersih. Namun, investasi tersebut sebagian besar dalam pengembangan pembangkit dan penyimpanan listrik.

Industri manufaktur terutama dalam konstruksi baja dan semen yang murah menyumbang sekitar sepertiga dari emisi gas rumah kaca global. Hal tersebut membuat sektor manufaktur lebih mencemari dibandingkan sektor listrik atau transportasi, yang mendapat perhatian lebih besar dalam kebijakan dan investasi. Dan sektor manufaktur akan tumbuh, seiring dengan peningkatan populasi global dan negara-negara berkembang.

"Orang-orang masih membutuhkan tempat tinggal dasar, tentunya di negara-negara berkembang," kata salah satu pendiri Microsoft Corp itu.

Gates berencana untuk mendorong lebih banyak penelitian dan inovasi pada konferensi iklim PBB di Glasgow pada November nanti. Ide dasarnya adalah memasukkan inovasi ke dalam agenda, tidak hanya melihat hal-hal yang mudah.

Selama pembicaraan iklim PBB 2015 di Paris, Gates membantu meluncurkan inisiatif global yang disebut Mission Innovation bersama dengan Presiden AS Barack Obama, Presiden Prancis Francois Hollande, dan Perdana Menteri India Narendra Modi. Inisiatif ini bertujuan menghubungkan pemerintah nasional dengan sektor swasta dalam mengejar dan berbagi teknologi bersih.

"Teknologi bersih membutuhkan koordinasi total dan pada kenyataannya beberapa hal masih tumpang tindih. Dan inisiatif ini adalah hal yang sangat baik untuk dimiliki," kata Gates.

Namun, dia mengatakan, harus ada keragaman solusi. Sehingga pemerintah-pemerintah tidak berakhir dengan upaya duplikasi. Bagaimana pun, harus ada hal-hal sulit yang dipecahkan.

Beberapa pabrik mungkin dapat menurunkan emisi mereka dengan menghubungkan ke jaringan listrik yang menggunakan energi terbarukan. Tapi itu tidak akan menyelesaikan semua emisi dari pembuatan baja dan semen.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement