REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM mengatakan, peran UMKM dalam perekonomian Indonesia sangat penting dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 57 persen. Angka itu dinilai bisa ditingkatkan, karena jumlah pelakunya mencapai 64,1 juta atau setara 99 persen pelaku usaha di Indonesia.
“Apa yang bisa dioptimalkan yaitu kontribusi pelaku UMKM terhadap PDB kita tingkatkan bersama dari waktu ke waktu. Kita sudah punya pendekatan yang sudah bagus, dari pelatihan mentoring, konsultasi ataupun inkubator, salah satunya forum ini,” ujar Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim lewat keterangan resmi, Kamis (11/2).
Pada 2021, kata dia, berdasarkan proyeksi yang ada, perekonomian diharapkan dapat didorong ke tingkat pertumbuhan positif. Sekaligus memberikan sumbangsih besar kepada masyarakat.
Ia juga menyadari, UMKM di Indonesia mengalami sejumlah kendala di antaranya kemampuan memaksimalkan pemasaran. Baik offline ataupun online yang belum optimal.
Maka berbagai forum yang diselenggarakan berbagai pihak akan sangat bermanfaat. Kemudian melalui inkubator akan memberikan dampak kepada UMKM terhadap manajemen kualitas dan memasarkan produk-produknya.
UMKM menurut Arif, juga menghadapi masalah inovasi dalam produk dan jasa. “Banyak sekali kementerian dan lembaga yang mempunyai kegiatan-kegiatan perlindungan dan pemberdayaan kepada UMKM, termasuk untuk inovasi, kami sudah berkoordinasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk Kemenristekdikti untuk keperluan inovasi yang bisa dimanfaatkan UMK, tidak perlu mengeluarkan investasi yang mahal,” tuturnya.
Ia menambahkan, keterbatasan UMKM lainnya yakni kemampuan mengakses pembiayaan demi meningkatkan kapasitas produksi. Maka, pihaknya siap mendukung peningkatan kapasitas produksi melalui sejumlah stimulus dimaksud.