Rabu 10 Feb 2021 19:54 WIB

IWAPI Ingatkan UKM Perlu Inovasi dan Pemahaman Digital

Inovasi dan pemahaman digital bisa membuat UMKM bertahan di masa pandemi.

Ketua Umum DPP Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Dyah Anita Prihapsari (kedua kiri)  -foto ilustrasi-
Foto: Antara/Moch Asim
Ketua Umum DPP Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Dyah Anita Prihapsari (kedua kiri) -foto ilustrasi-

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam masa pandemi Covid-19, perempuan pengusaha perlu melakukan inovasi dan pemahaman digitalisasi yang baik. Cara ini yang akan membuat bisa bertahan dari pandemic.

Hal ini disampaikan Ketua Umum DPP Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Dyah Anita Prihapsari. Perempuan yang biasa disapa Nita Yudi ini mengungkapkan, ekonomi UMKM salah satu usaha yang terdampak atas kombinasi risiko penularan Covid-19  dan Pembatasan Sosial Berskala Besar  (PSBB / PPKM) sebab telah membuat omset turun drastis dan sangat mempengaruhi kinerja usaha.

“Untuk bertahan kita perlu inovasi serta pemahaman tentang digitalisasi, secara baik,” kata Nita, dalam siaran persnya, Rabu (10/2).

IWAPI pada Rabu (10/2) menyelenggarakan syukuran ulang tahun ke-46 secara virtual. Pada ulang tahun kali ini, IWAPI mengusung tema: "Tantangan Digitalisasi dan Finansial sebagai Resiliensi Perempuan Pengusaha bangkit dimasa pandemi dan di Era New Normal".

Kuncinya, lanjut Nita, harus mampu beradaptasi. Sehingga perempuan pengusaha dalam bidang UMKM memiliki resiliensi, agile dan berfikir positif dalam menghadapi perubahan kondisi ekonomi, serta menjadikan  masa pandemi ini sebagai pembelajaran.

Anggota IWAPI saat ini berjumlah 30.000 orang yang tersebar di 34 provinsi, kabupaten dan kecamatan kota.  Dari jumlah itu,  98 persen  anggotanya berskala  UMKM dan 2 persen yang berskala besar.

“UMKM memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional dengan memberi kontribusi terhadap PDB sekitar 60 persen,  lalu  penyerapan tenaga kerja 97,22 persen dengan jumlah pelaku UMKM mencapai 62 juta,” papar Nita Yudi.

Sementara Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perlu terus didorong untuk bergabung dengan koperasi atau membentuk koperasi baru. Pasalnya, rata-rata UMKM memiliki persoalan dalam akses permodalan, produksi dan pemasaran, sehingga sangat diperlukan peran koperasi.

"Koperasi sebagai badan hukum diharapkan bisa menyokong kebutuhan usaha dan membantu UMKM mengatasi persoalan-persoalannya," ujarnya

Kata Teten, pengembangan UMKM melalui koperasi berorientasi usaha berbasis model bisnis sirkuit ekonomi (hulu-hilir, kemitraan terbuka dengan para pihak/inclusive closed loop), pemanfaatan teknologi informasi untuk melayani anggota, dan inklusif terhadap perkembangan usaha anggota (promosi ekonomi anggota). "Jadi tidak hanya koperasinya saja yang besar, usaha anggotanya juga harus berkembang," ungkapnya.

Sekalipun diselenggarakan secara virtual, pada ultahnya kali ini, IWAPI banyak menerima ucapan selamat, seperti Ketua MPR, Wakil Ketua DPR RI, Ketua Kadin, Ketua Dekranas, Ketum Kowani , Mendag, Menparekraf , Mendagri, Menkes, Menaker, Kepala BKPMD, Ketua umum DWP Erni Guntarti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement