Senin 08 Feb 2021 19:18 WIB

Tahun 2021, BCA Targetkan Pertumbuhan Kredit Enam Persen

Tercatat sepanjang 2020, rata-rata kredit BCA tumbuh 4,7 persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Bank BCA
Foto:

 

Dari sisi pendanaan, BCA berhasil mencatatkan kinerja dana pihak ketiga (DPK) tercatat current account and savings account (CASA) tumbuh 21 persen mencapai Rp 643,9 triliun. Sedangkan deposito berjangka meningkat sebesar 14 persen menjadi Rp 196,9 triliun. 

“Secara total, dana pihak ketiga naik 19,3 persen menjadi Rp 840,8 triliun. Sejalan dengan pertumbuhan DPK yang berkelanjutan, pada 2020 telah menjadi tahun bersejarah bagi BCA, karena total aset perusahaan mampu menembus seribu triliun rupiah untuk pertama kalinya sebesar Rp 1.075,6 triliun atau naik 17 persen,” ucapnya.

Menurutnya pertumbuhan DPK tidak lepas dari tingginya tingkat kepercayaan nasabah serta kuatnya pondasi bisnis perbankan transaksi BCA, yang mana telah memperkokoh kontribusi CASA sebagai dana inti bank. CASA berkontribusi sebesar 76,6 persen dari total DPK. 

“Untuk memperkuat franchise perbankan transaksi, BCA fokus untuk terus memperluas basis nasabah sekaligus mengembangkan solusi digital secara konsisten. Jumlah transaksi melalui mobile dan internet banking terus bertumbuh dengan pesat sebesar 50,7 persen. Pada 2020, BCA memproses lebih dari 30 juta transaksi per hari secara rata-rata, atau naik 18,3 persen dari 2019,” ucapnya.

Seiring dengan positifnya pertumbuhan likuiditas, menurutnya, BCA mampu mencetak pendapatan bunga yang lebih tinggi dari aset treasury, sehingga mengkompensasi imbal hasil (yield) dan outstanding kredit yang menurun. Hal ini sejalan dengan tren penurunan suku bunga acuan dari Bank Indonesia, BCA mampu menurunkan suku bunga produk DPK, yang berdampak pada beban bunga yang lebih rendah. 

Oleh karena itu, BCA mampu mempertahankan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih naik 7,3 persen menjadi Rp 54,5 triliun. Dari sisi lain, pendapatan non-bunga menurun tipis 0,5 persen menjadi Rp 20,2 triliun. 

Secara total, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp 74,8 triliun atau meningkat hingga 5,1 persen. Beban operasional sebesar Rp 29,3 triliun atau 3,1 persen lebih rendah dari  2019, diakibatkan terhambatnya sebagian kegiatan operasional saat pandemi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement