Senin 08 Feb 2021 13:06 WIB

Pegadaian Beberkan Kinerja Perusahaan Selama Pandemi

Laba bersih mengalami penurunan 12 persen bila dibandingkan dengan 2019.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Karyawan PT Pegadaian (Persero) melayani nasabah di kantor Paegadaian Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (15/10). Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto menyampaikan kinerja Pegadaian hingga pada 2020 relatif positif, kecuali laba yang turun akibat kebijakan bisnis dan operasional selama pandemi.
Foto:

Pedagaian kita melakukan restrukturisasi dengan penundaan pembayaran dan perpanjangan jangka waktu untuk kredit mikro hingga 2022. Kuswiyoto menambahkan, Pegadaian juga telah meluncurkan program Gadai Peduli pada Mei 2020 dengan membebaskan bunga pembiayaan di bawah Rp 1 juta selama tiga bulan.

"Peminatnya sudah mencapai 3,2 juta nasabah dengan total jumlah pinjaman Rp 2,1 triliun, artinya rata-rata Rp 700 ribu, kami akan teruskan program ini sampai Juni 2021," lanjut dia.

Kuswiyoto mengatakan Pegadaian juga mendapat tugas pemberian subsidi bunga kredit UMKM senilai Rp 422,5 miliar kepada 1,8 juta nasabah yang baru terealisasi senilai Rp 108,6 miliar kepada 370 ribu nasabah. Ia menilai rendahnya serapan subsidi bunga lantaran data baru diberikan pada Februari ini.

Selain subsidi bunga, ucap Kuswiyoto, Pegadaian juga bertugas menyalurkan program bantuan produktif untuk usaha mikro (BPUM) senilai Rp 2,8 triliun kepada 1,18 juta nasabah yang baru terealisasi senilai Rp 1,34 triliun kepada 560 ribu nasabah.

Kuswiyoto mengatakan upaya realisasi program PEN memiliki sejumlah tantangan, mulai dari banyaknya potensi nasabah yang tidak terfasilitasi program subsidi bunga dan BPUM karena karakteristik gadai (jangka pendek, proses cepat tanpa survei, serta source data primre yang belum lengkap); nasabah masih mengalami penurunan repayment capacity akibat pandemi; perlunya pendampingan pelaku UMi untikt berkembangan dan naik kelas; serta penyaluran kredit mikro dihadapkan dengan low margin environment.

 

Menurut Kuswiyoto, perusahaan telah memiliki sejumlah langkah mitigasi dalam mengantisipasi tantangan tersebut melalui optimalisasi sumber daya dengan melakukan pendekatan SMS blast, phone call, kunjungan langsung terhadap nasabah, menambah personel untuk percepatan penyaluran subsidi dan BPUM, hingga integrasi data nasabah dengan Dukcapil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement