Kamis 04 Feb 2021 12:53 WIB

Kapitalisasi Saham Rp 112,8 T, BSI Harap Masuk IDXBUMN20

Harga saham BRIS sudah naik hingga lima kali lipat dari sejak pertama kali melantai.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Prosesi debut PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) di Bursa Efek Indonesia mengawali perdagangan saham pada Kamis (4/2).
Foto: Dok. Bank Syariah Indonesia
Prosesi debut PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) di Bursa Efek Indonesia mengawali perdagangan saham pada Kamis (4/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) yang baru saja debut kembali di Bursa Efek Indonesia berharap jadi emiten syariah pilihan investor. Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Hery Gunardi menyampaikan kinerja harga saham BRIS sudah naik hingga lima kali lipat dari sejak pertama kali melantai di bursa.

"Sementara per 3 Februari 2021 kemarin, kapitalisasi pasar BRIS sudah naik puluhan kali mencapai sebesar Rp 112,8 triliun dari saat IPO sebesar Rp 4,96 triliun di harga 510," katanya saat Debut BSI di BEI pada perdagangan bursa, Kamis (4/2).

Kapitalisasi sebesar Rp 112,8 triliun tersebut setelah menambah tambahan saham dari dua bank yang lain. Per 3 Februari lalu harga sahamnya tercatat 2.750 dan per hari ini, Kamis (4/2) diperjualbelikan menguat 1,45 persen hingga pukul 10.00 WIB.

Melihat kinerja saham yang positif di tengah pandemi, Hery berharap BRIS dapat menjadi primadona di Bursa serta dapat masuk ke dalam indeks IDXBUMN20. Pada kesempatan tersebut, ia juga mendorong dan menginspirasi sektor keuangan dan perusahaan keuangan syariah untuk juga bisa melantai di Bursa.

Potensi bank syariah ke depan sangat menjanjikan mengingat industri keuangan syariah terus berkembang. Indonesia juga punya misi menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia pada 2025 sesuai Masterplan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia.

"Kata Presiden Joko Widodo, BSI seperti bayi raksasa yang baru lahir, dan ini penting untuk mewujudkan cita-cita Indonesia jadi barometer ekonomi syariah dunia," katanya.

Posisi Desember 2020, BSI tercatat memiliki total aset Rp 240 triliun, total pembiayaan Rp 170 triliun, dana pihak ketiga (DPK) Rp 210 triliun, modal inti Rp 22,60 triliun. BSI memiliki 1.200 kantor cabang di seluruh Indonesia dan 20 ribu karyawan.

BSI berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat. Lahir sebagai bank yang modern serta inklusif dalam berikan pelayanan kepada seluruh masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi prinsip prinsip syariah.

BSI berkeinginan menjadi bank yang dipilih nasabah karena memiliki produk yang kompetitif dan layanan yang prima sesuai dengan kebutuhan nasabah. BSI akan dijalankan sesuai dengan prinsip maqashid syariah selain menjalankan fungsi intermediasi dan menyalurkan pajak bangsa Indonesia juga memiliki konsep yang dapat dioptimalkan untuk melakukan pemerataan ekonomi masyarakat melalui zakat, infak, sedekah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement