Selasa 02 Feb 2021 15:39 WIB

Pemerintah Janji Bantu Peternak Atasi Anjloknya Harga Ayam

Kementan akan meningkatkan transparansi mengenai data unggas nasional.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Peternak memberikan pakan pada ayam boiler di Kampung Cipedes, Desa Cipanjalu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (27/5/2019).
Foto:

Karena itu, ia mengatakan, ke depan perlu adanya pengendalian impor GPS termasuk pengendalian dan pengawasan ketat pada saat proses produksi dalam negeri. Syailendra mengatakan, Kemendag akan mendukung Kementan dalam setiap kebijakan untuk meningkatkan harga ayam dalam jangka pendek.

Para peternak ayam broiler kembali mengeluhkan anjloknya harga yang terjadi dalam sepekan terakhir. Di satu sisi, terdapat kenaikan harga bibit ayam atau day old chicken dalam dua bulan terakhir. Dikhawatirkan iklim usaha budidaya ternak unggas semakin menyusut.

Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan), Sugeng Wahyudi, mengatakan, dalam sepekan terakhir harga ayam terkoreksi jauh dibawah biaya pokok produksi ayam di tingkat peternak.

Berdasarkan catatan Gopan bersama Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia, terdapat penurunan merata di seluruh pulau Jawa. Harga terendah menyentuh Rp 15.000 per kg khususnya di wilayah Jawa Tengah. Level harga itu turun dari Rp 19.500-Rp 20.000 per kg. Adapun biaya produksi ayam saat ini di kisaran Rp 19.300-Rp 19.500 per kg.

"Anjloknya harga ayam ini mengguncang usaha budidaya peternak mandiri yang sebelumnya sudah menanggung beban akibat naiknya harga day old chicken sejak dua bulan yang lalu," kata Sugeng.

Ia mengatakan, saat ini peternak mandiri harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli DOC yang sudah menyentuh harga Rp 7000 per ekor. Kondisi tersebut jauh diatas harga referensi pemerintah dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 7 Tahun 2020 yang diatur pada rentang Rp 5.000–Rp 6.000 per ekor.

"Ditambah lagi naiknya harga pakan pada level Rp 7.000–7.500 per kg membuat beban produksi peternak mandiri semakin berat," kata Sugeng menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement