REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) bersama Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) serta Satgas Pangan berkomitmen mendukung Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menyerap jagung sehingga harganya tak anjlok di tingkat petani.
“Di puncak-puncak panen kita akan menyerap sampai 800 ribu ton dari biasanya 600 ribu sampai 700 ribu ton. Kita juga pernah membuat stok hingga paling tinggi 1,2 juta ton per bulan,” kata Perwakilan GPMT, Johan Roy sekaligus pemilik pabrik pakan ternak usai Rapat Koordinasi tentang Jagung bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Kamis (14/3/2024).
Johan mengatakan, saat ini penyerapan sedang dilakukan secara maksimal, terutama di masa puncak panen. Panen jagung sedang berlangsung di berbagai sentra produksi jagung seperti Jawa Tengah, Medan, dan Lampung.
“Diperkirakan, petani jagung di wilayah Jawa Timur dan Sulawesi juga segera panen,” ucap Johan.
Perwakilan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), Athung mengatakan penyerapan stok jagung panen bulan Maret dan April harus dilakukan dengan sebaik mungkin untuk memastikan kestabilan harga jagung di masa mendatang. Athung menyetujui kebijakan Kementerian Pertanian untuk menghentikan atau menyetop sementara impor jagung demi menjaga harga di tingkat petani.
“Untuk setop impor saya setuju, tapi pemerintah harus tetap pantau. Sekarang sedang panen raya. Kita harus cari cara bagaimana mengatur jagung ini ke bulan Agustus-September. Kita perlu pemerintah, terutama Bulog, untuk memantau jagung,” kata Athung.
Perwakilan Satgas Pangan Polri Kombes Pol Hermawan mengatakan saat ini pihak satgas sedang mempercepat proses distribusi jagung ke daerah-daerah untuk memastikan penyerapan jagung berjalan lancar. Hermawan mengatakan Satgas Pangan telah mengirimkan imbauan kepada pemerintah daerah untuk memudahkan akses masuknya truk kecil berisi bahan pangan.
“Dengan penyerapan jagung yang maksimal, tentunya petani akan semakin senang dengan jagung yang terserap dengan baik dan harga yang wajar. Kami akan terus melakukan monitoring untuk memastikan agar jagung bisa terserap dengan harga yang wajar bisa tercapai,” kata Hermawan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan saat ini tengah berlangsung panen raya jagung di berbagai daerah sehingga stok dalam negeri dipastikan melimpah. Banyaknya stok jagung di lapangan, menurut Amran, berpengaruh terhadap menurunnya harga jagung di pasaran sehingga harga acuan pembelian (HAP) perlu diberlakukan untuk memastikan harga jagung segera stabil.
“Pertama kami akan mengunci impor jagung. Kami tidak akan lagi melakukan rekomendasi. Kedua, sinergi Bulog melakukan penyerapan dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Harganya Rp 4.200 per kg,” kata Amran.