REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang (wisman) sepanjang tahun 2020 mengalami penurunan turun tajam hingga 75 persen menjadi 4,02 juta. Jumlah itu jauh lebih rendah dibanding capaian 2019 yang mencapai 16,10 juta kunjungan.
“Sektor pariwisata masih akan menghadapi tantangan berat selama pandemi Covid-19 yang belum terkontrol,” kata Kepala BPS, Suhariyanto dalam video conference yang digelar Senin, (1/2).
Ia menjelaskan, sepanjang tahun lalu, kedatangan wisman didominasi dari wilayah Afrika yang sebesar 83,77 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sebaliknya, wilayah Asia di luar ASEAN merupakan yang terendah yakni sebesar 69,57 persen terhadap total kunjungan.
Adapun berdasarkan kebangsaan, kunjungan wisman selama Januari–Desember 2020 paling banyak datang dari Timor Leste sebanyak 1,01 juta kunjungan atau 25,03 persen. Selanjutnya diikuti Malaysia sebanyak 978.840 kunjungan atau 24,33 persen, Singapura 277.470 kunjungan atau 6,90 persen, Australia sebanyak 251.190 ribu kunjungan atau 6,24 persen, dan China sebanyak 235.640 kunjungan atau setara 5,86 persen.
Namun, Suhariyanto menekankan, kebanyakan wisman yang datang bukan untuk tujuan berwisata. Melainkan untuk tujuan bisnis. Mayoritas datang melalui jalur darat dengan sebanyak 96.010 kunjungan. Kemudian melalui jalur udara sebanyak 23.600 kunjungan dan lewat laut sebanyak 44.480 kunjungan.
Suhariyanto mengatakan, melihat rendahnya kunjungan wisman, BPS tengah menyusun data untuk menghitung kunjungan wisatawan nusantara (wisnus). Sebab, wisatawan domestik saat ini jauh lebih diandalkan pemerintah dalam sektor pariwisata.
"Kita menggunakan big data jadi ke depan akan lebih bersandar pada wisatawan domestik sekaligus jumlah pengeluarannya," katanya.