REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana membangun technopark sumber daya pesisir dan laut yang berlokasi di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini disampaikan Kepala Badan Peneliti Pusat Riset Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KemKP) Taslim Arifin saat bertemu Gubernur NTB Zulkieflimansyah di kantor Gubernur NTB, Senin (1/2).
Taslim mengatakan ide awal dari technopark ini pada saat 2014 hingga 2015 ketika ada program Blue Economy di Lombok yang di bawah KKP. "Technopark Sumber Daya Pesisir dan Laut ini akan menjadi center of excellence di bidang riset. Hal ini untuk mendukung kebijakan kelautan dan perikanan, konsepnya yaitu wilayah Lasser Sunda Island yang berpusat di Lombok," ujar Taslim dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (1/2).
Taslim menyampaikan rencana pembangunan Technopark Sumber Daya Pesisir dan Laut di Lombok akan ditindaklanjuti dengan pembicaraan dengan pemerintah daerah dengan harapan tahun ini dapat segera bisa terealisasi. "Semoga dengan dukungan Gubernur NTB Zulkieflimansyah, kita dapat memulai dan kami akan melaporkan kepada pimpinan untuk segera memulainya," ucap Taslim.
Taslim menyebut BRSDM KP KKP juga akan menginisiasi berbagai potensi kerja sama yang dapat dikembangkan, termasuk optimalisasi pengelolaan wilayah-wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di NTB. Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan NTB akan terus mendukung dan mengapresiasi perencanaan Tecnopark tersebut.
"Saya kira technopark salah satu program unggulan dari Presiden dan kalau direalisasikan ini akan bagus sekali karena NTB dengan Technopark bukan suatu hal yang baru," ujar Zul.
Zul berharap technopark yang akan dibangun tersebut selain fokus pada pengembangan kelautan dan perikanan juga dapat berkontribusi dalam pengembangan sumber daya dan potensi lokal yang ada. "Sektornya bisa diganti dari tambak udang, limbahnya bisa jadi pakan lobster, rumput laut kemudian nanti bisa menjadi kosmetik," kata Zul menambahkan.