REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyoroti masih adanya ketidakadilan akses terhadap energi di Indonesia. Ma'ruf menjelaskan, di tengah upaya pemerintah fokus dalam mewujudkan ketahanan energi, namun masih terjadi ketimpangan di masyarakat dalam mengakses energi.
Ia mengungkap, dalam konteks energi untuk memasak atau gas LPG, misalnya, masih ada masyarakat yang tidak bisa menikmati akses LPG. Padahal, pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 54 triliun untuk subsidi LPG dan menyediakan LPG sampai 7,5 juta metrik ton untuk masyarakat pada 2021
"Masih terdapat lebih dari 12,51 juta rumah tangga miskin (RTM) dan rentan di Indonesia yang memasak menggunakan kayu bakar," kata Ma'ruf saat hadir secara virtual di Dies Natalis ke-5 Universitas Pertamina, Senin (1/2).
Begitu juga soal akses terhadap listrik, yang hingga kini masih banyak wilayah yang belum mendapatkan akses listrik, sekalipun tingkat elektrifikasi sudah mencapai 99 persen. Selain itu, Ma'ruf menyebut, banyak rumah tangga miskin, meskipun tersedia infrastruktur listrik di wilayahnya tetap tidak mendapatkan akses karena terdapat entry barrier untuk membayar biaya pemasangan listrik dan membeli perlengkapan terkait.
Karena itu, ia sebagai Ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), telah meminta agar kebijakan energi juga harus berpihak kepada masyarakat miskin dan rentan. Ia tak lain untuk mendorong keadilan terhadap akses energi yang pada akhirnya mendorong ketahanan energi nasional.