Rabu 27 Jan 2021 14:55 WIB

Luhut: Food Estate Kesempatan Wujudkan Modernisasi Pertanian

Pengembangan food estate diarahkan sebagai model bisnis pertanian yang terintegrasi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meninjau teknologi alat mesin pertanian (alsintan) di Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBPMP), Badan Litbang Pertanian, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (27/1).
Foto:

Teknologi alsintan seperti drone, water drip irrigation, dan transplanter diharapkan bisa mendukung pertanian modern yang lebih terintegrasi. 

"Sebutlah kita punya lahan 7,5 juta hektare. Alsintan cukup kita masifkan separuhnya saja. Bayangkan berapa peningkatan produktivitas yang bisa kita hasilkan. Jangan impor-impor lagi. Kita bahkan bisa ekspor," kata Luhut. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan Kementan memang sedang fokus dalam meningkatkan penggunaan alsintan oleh petani di lapangan. Apalagi mekanisasi pertanian memang dipercaya dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan produksi. 

"Penggunaan alsintan bisa menekan angka losses (susut hasil) hingga di bawah 3 persen sampai 5 persen. Kalau kita mau tingkatkan produktivitas berbagai komoditas strategis kita, mulai dari padi, kedelai, hingga gula, maka mekanisasi pertanian harus menjadi bagian penting dari program kita," ucap Syahrul. 

Berdasarkan data kajian Kementan, kata Syahrul, mekanisasi terbukti dapat mengurangi susut dan meningkatkan mutu hasil pertanian. Misalnya, susut hasil panen padi secara manual sebesar kurang lebih 9,4 persen, tetapi penggunaan alsintan yang mengurangi sehingga berada di kisaran 3 persen.

Syahrul menyebutkan peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) juga perlu diberikan akses untuk terlibat dalam pengembangan setiap tahapan pembangunan pertanian, dari hulu hingga ke hilir. 

"Kita bisa siapkan (teknologi) itu, saya yakin sekali. Saya dan kawan-kawan siap kerja di lapangan," ungkap Syahrul. 

Syahrul menyebut kunjungan ke BBP Mektan merupakan bagian dari upaya memastikan kesiapan rekayasa dan manufaktur alsintan nasional guna mendukung pengembangan program food estate BBP Mektan yang berada di bawah Kementerian Pertanian memiliki tugas melaksanakan penelitian, perekayasaan, pengembangan mekanisasi pertanian, standarisasi, serta pengujian alat dan mesin pertanian. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement