Selasa 26 Jan 2021 10:54 WIB

Anggota Komisi IV DPR Sesalkan Pemotongan Anggaran Pertanian

Anggota Komisi IV menilai pemangkasan anggaran berdampak pada kinerja pertanian

Anggota Komisi IV DPR RI Sulaiman L Hamzah.   Sulaiman Hamzah menyesalkan adanya pemangkasan anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) untuk program kerja tahun 2021 khususnya refocusing anggaran untuk program ketersediaan, akses dan komunikasi pangan berkualitas.
Foto:

Di kesempatan yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo  meminta arahan dan persetujuan dari Komisi IV DPR RI terhadap penyesuaian anggaran akhir per Eselon I Kementan terdiri dari Sekretariat Jenderal Rp 1,66 Triliun, Inspektorat Jenderal Rp 100 Miliar, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Rp 3,23 Triliun.

Direktorat Jenderal Hortikultura Rp 775 Miliar, Direktorat Jenderal Perkebunan Rp 1,00 Triliun,Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Rp 1,37 Triliun, Direktorat , Badan PPSDMP Rp 1,09 triliun, Badan Ketahanan Pangan Rp 553 miliar dan Badan Karantina Pertanian Rp 958 miliar.

“Berdasarkan surat Menteri Keuangan No. S30/MK.02/2021 tanggal 12 Januari 2021, Kementerian Pertanian diminta melakukan penghematan belanja APBN 2021 sebesar Rp 6,33 Triliun, sehingga total anggaran yang semula sebesar Rp 21,84 triliun berubah menjadi Rp 15,51 triliun,”ucap Mentan Syahrul.

Untuk mendukung upaya pemerintah dalam  mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial, Kementan  menetapkan 5 program pembangunan sektor  pertanian sebagai strategi  pelaksanaan kegiatan 2021 diantaranya, 1)Program Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas, 2) Program Nilai Tambah dan Daya Saing Industri 3) Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 4) Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi dan 5) Program Dukungan Manajemen.

“Dengan berpatokan pada lima program tersebut dan memperhatikan adanya refocusing dan realokasi belanja APBN Kementerian Pertanian TA 2021, serta mempertimbangkan Kementerian Pertanian tetap harus menjalankan tugas utama menyediakan pangan bagi seluruh penduduk,” ucap dia.

“Maka telah dilakukan penyesuaian target produksi beberapa komoditas pangan utama yakni target produksi padi ditetapkan sebesar 54,70 juta ton, jagung 23,00 juta ton, kedelai 0,29 juta ton, bawang merah 1,62 juta ton, cabai 2,67 juta ton, serta komoditas strategis lainnya telah disesuaikan dengan memperhitungkan ketersediaan anggaran yang ada,”tutur Mentan menambahkan.

Mentan Syahrul juga mengatakan bahwa  strategi Kementan 2021 tetap fokus pada menyediakan pangan utama bagi penduduk Indonesia, dan diikuti upaya meningkatkan daya saing produk pertanian agar dapat mengisi pasar ekspor.

Sebagai  contoh, Ditjen Tanaman Pangan 2021 akan fokus melakukan kegiatan dalam a) Peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai, serta pangan lokal, termasuk mendukung Food Estate 2021, b) Penguatan manajemen penyediaan benih tanaman pangan, c) Pengamanan produksi melalui pengendalian OPT dan penanganan kekeringan/banjir, dan 4) Hilirisasi, pengolahan dan penguatan ekspor.

 

“Hal ini juga dilakukan oleh eselon 1 lainnya dalam rangka melakukan pengamanan pangan sehingga pangan utama penduduk Indonesia  tahun 2021 benar-benar terjaga. Kami tentu mengharapkan dukungan dari para pemerintah daerah dan semua pihak untuk kedepan sama- sama kita bangun dan bangkitkan  kejayaan sektor pertanian,” ujar Mentan Syahrul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement