Selasa 26 Jan 2021 02:04 WIB

Negara-negara Kepulauan Pasifik Beralih ke AIIB

AIIB merupakan lembaga keuangan multilateral yang dipimpin China.

Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB).

Defisit Pendanaan

Salah satu pos terdepan Perang Dunia Kedua, Kepulauan Cook memiliki perjanjian asosiasi bebas dengan Selandia Baru dan kewarganegaraan bersama, meskipun itu adalah negaranya sendiri.

Hampir sepertiga dari utang luar negeri Kepulauan Cook sebesar 215 juta Selandia Baru (153,2 juta dolar AS) sekarang berada pada badan terkait Beijing, AIIB dan Bank Exim China, naik dari 16 persen sebelum pandemi.

Kepulauan Cook mengharapkan pinjaman tambahan sebesar 71,2 juta dolar Selandia Baru (50,74 juta) dolar AS selama tiga tahun ke depan untuk menutupi kekurangan, dokumen menunjukkan.

Jon Fraenkel, Profesor Politik Komparatif di Universitas Victoria Wellington mengatakan Fiji, yang memiliki salah satu ekonomi Pasifik terbesar, sangat membutuhkan dana asing setelah memasuki pandemi dalam posisi keuangan yang lemah.

Kepulauan Cook sebelumnya telah mempertahankan hubungan ekonominya dengan China, yang telah mendanai beberapa proyek, termasuk sistem pasokan air. Pemerintahnya tidak menanggapi permintaan dari Reuters untuk memberikan komentar.

ADB mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters bahwa akhir tahun lalu pihaknya memberikan pinjaman tambahan sebesar 20 juta dolar AS, yang merupakan "batas pinjaman" untuk negara pulau kecil itu.

Pemerintah Selandia Baru mengatakan telah memberikan hibah 22 juta Selandia Baru (16 juta dolar AS) melalui program bantuannya.

Setelah mendapatkan apa yang mereka bisa dari sumber-sumber itu, Kepulauan Cook kemudian mencari pendanaan dari AIIB, sumber yang mengetahui pembicaraan pembiayaan mengatakan kepada Reuters.

“Jika AIIB menjadi pemberi pinjaman utama ke Pasifik dan pemulihan ekonomi kawasan didorong oleh pinjaman China, maka pasti akan ada alasan untuk kekhawatiran yang signifikan bahwa ketergantungan ekonomi dapat dieksploitasi," kata Anna Powles, dosen senior di Pusat Studi Pertahanan dan Keamanan di Universitas Massey yang berbasis di Wellington.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement