REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Biofarma saat ini masih mengantongi 1,8 juta dosis vaksin dari Sinovac yang masih tersimpan di cold storage ware house Biofarma. Rencananya 1,8 juta dosis vaksin Sinovac ini diperuntukan ke daerah.
Direktur Utama Biofarma, Honesti Basyir, menjelaskan total pasokan vaksin dari Sinovac sebesar 3 juta dosis. Ada 1,2 juta dosis sudah didistribusikan ke provinsi-provinsi yang membutuhkan secara cepat. Masih ada 1,8 lagi yang sebenarnya siap untuk didistribusikan.
"Ini yang kita impor jadi 3 juta semuanya sudah datang, 1,2 uta sudah distrubusikan ke prov, 1,8 juta masih ada di investory warehouse cold storagenya Bio Farma dan kita tunggu instruksi Kemenkes untuk distribusikan ke provinsi," ujar Honesti di Komisi VI DPR RI, Rabu (20/1).
Disisi lain, Honesti menjelaskan saat ini Biofarma sedang melakukan pengolahan bahan baku vaksin yang didapat dari Sinovac. Ia mengatakan ada 140 juta dosis bahan baku yang akan diolah terbagi menjadi beberapa batch.
"Dalam sepekan kita lakukan produksi 3 batch. Satu batch sekitar 1 juta dosis dan itu sudah selesai di 14 Januari kemarin. Ini kami masih menunggu quality control dari BPOM untuk mendapatkan lot reales. Baru bisa didistribusikan setelah mendapatkan lampu hijau dari BPOM," ujar Honesti.