Senin 18 Jan 2021 09:23 WIB

IHSG Melemah Tertekan Ketidakpastian Paket Stimulus AS

Investor bereaksi atas berita mengenai belanja konsumen AS yang mengalami penyusutan

Rep: re/ Red: Nidia Zuraya
Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona negatif pada perdagangan sesi pertama awal pekan ini, Senin (18/1). Indeks saham melemah 0,13 persen ke level 6.365,02. Sedangkan indeks LQ45 terkoreksi 0,83 persen.

Pergerakan pasar saham domestik ini sejalan dengan mayoritas bursa Asia yang dibuka turun pagi ini. Phillip Sekuritas Indonesia melihat investor masih ragu terhadap ketidakpastian paket stimulus AS.

Baca Juga

Sentimen global tersebut diperkirkan akan menekan pergerakan IHSG hari ini. "Investor juga mempertimbangkan risiko terjadinya aksi kekerasan susulan pada acara pelantikan presiden terpilih AS Joe Biden pada hari Rabu nanti," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Senin (18/1).  

Dari sisi makroekonomi, menurut riset, investor bereaksi atas berita mengenai belanja konsumen AS yang mengalami penyusutan 0,7 persen sepanjang Desember 2020 setelah turun 1,4 persen pada November lalu. Hari ini, investor akan mengamati rilis data ekonomi dari China.

Produk domestik bruto (PDB) China diperkirakan akan tumbuh sehingga memperlihatkan pemulihan ekonomi yang semakin kuat di kuartal IV 2020. Pertumbuhan ekonomi China prediksi akan tumbuh 6,1 persen yoy, tercepat dalam dua tahun terakhir. 

Investor juga akan mamantau sejumlah peristiwa penting pekan ini yang didominasi oleh bank sentral. Pada Rabu (20/1) mendatang, bank sentral di Brasil, Malaysia dan Kanada akan mengumumkan kebijakan moneter. Hal yang sama juga akan di lakukan oleh Bank of Japan dan bank sentral Eropa (ECB) pada Kamis (21/1).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement