REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inklusi keuangan syariah khususnya perbankan diharapkan meningkat pada 2021. Hal tersebut bisa tercapai jika bank syariah bekerja sama dengan lembaga keuangan sosial syariah yang punya akses hingga ke pelosok negeri.
Ketua Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB) Jaenal Effendi menjelaskan, bank syariah dapat bergerak berkolaborasi untuk meningkatkan inklusi. Seperti dengan lembaga keuangan syariah, perusahaan sekuritas, manajer investasi, perusahaan fintech serta lembaga pengelola dana ZISWAF.
"Lembaga keuangan syariah umumnya telah hadir hingga ke desa-desa adalah dalam bentuk BMT atau koperasi syariah," katanya dalam keterangan, Kamis (14/1).
Namun jangkauan pendanaan maupun pembiayaan dari bank syariah masih cukup terbatas pada kota atau kabupaten. Dalam hal ini perbankan syariah harus melakukan perluasan jaringan dengan kolaborasi agar dapat melayani kebutuhan para pelaku usaha di industri halal atau industri lainnya yang lebih luas.
Permodalan di bank syariah juga harus ditingkatkan agar perluasan jaringan tersebut dapat dilakukan. Dengan adanya Bank Syariah Indonesia yang memiliki skala ekonomi lebih besar, pemerataan akses diharap bisa dicapai.
"Dengan demikian, BSI berpotensi menumbuhkan keuangan sosial atau ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf)," katanya.