REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada tahun ini pemerintah mentargetkan pembangunan BBM satu harga mencapai 76 titik. Pada tahun lalu, realisasi BBM satu harga mencapai 83 lokasi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan program BBM satu harga akan terus dilakukan hingga 2024 mendatang. Pada 2024, diharapkan 500 titik BBM satu harga bisa beroperasi.
"Kami terus menjalankan program BBM satu harga untuk bisa memberikan akses energi kepada semua masyarakat," ujar Arifin di Kementerian ESDM, Kamis (7/1).
Total hingga 2020, 253 titik BBM satu harga berhasil beroperasi. Paling banyak BBM satu harga terdapat di Maluku dan Papua sebanyak 90 titik. Sedangkan di Kalimantan ada 52 lokasi dan Sumatera 46 lokasi. Sedangkan di Sulawesi ada 22 lokasi BBM satu harga dan di NTB serta NTT ada 38 lokasi. Untuk di Jawa, Madura dan Bali, terdapat 5 lokasi BBM satu harga.
Sebelumnya, VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, meski diterpa pandemi Covid-19, Pertamina terus bergerak menyelesaikan berbagai penugasan pemerintah untuk melayani kebutuhan energi nasional, termasuk menuntaskan target pembangunan lembaga penyalur BBM Satu Harga.
“Pertamina mampu mempersembahkan BBM Satu Harga sebagai kado HUT ke-63 dengan memastikan penyaluran BBM di wilayah 3T semakin meluas,” ujar Fajriyah.
Fajriyah menambahkan, hingga 2024 sesuai peta jalan (roadmap), Pertamina menargetkan pembangunan BBM Satu Harga mencapai 500 titik. “Kami optimistis pada periode 2021–2024 target pembangunan BBM Satu Harga sebanyak 500 titik terus bertambah, sehingga masyarakat dapat menikmati harga BBM yang lebih terjangkau,” imbuh dia.