REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Realisasi subsidi listrik dan BBM pada tahun lalu mencapai Rp 105,1 triliun pada 2020. Realisasi ini membengkak dibandingkan target yang dipatok sebesar Rp 89,6 triliun.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan subsidi listrik dan energi naik pada tahun lalu karena konsumsi BBM dan LPG bersubdi juga naik. Dari yang semula ditargetkan sebesar Rp 38,6 triliun naik menjadi Rp 55,4 triliun. Sedangkan untuk subsidi listrik dari pagu anggaran Rp 51 triliun menjadi Rp 49,7 triliun.
"Realisasi subsidi pada 2020 sebesar Rp 105,1 triliun. Ini untuk BBM dan LPG sebesar Rp 55,4 Triliun. Sedankan listrik sebesar Rp 49,7 triliun," ujar Arifin di Kementerian ESDM, Kamis (7/1).
Untuk tahun ini, Arifin mengatakan pemerintah menargetkan penyaluran subsidi bisa lebih tepat sasaran. Meski memang pemerintah menaikan jumlah subsidi mengingat pandemi covid-19 maka masyarakat masih membutuhkan subsidi ini.
"Tahun depan, subsidi listrik dan LPG sebesar Rp 110,5 triliun. Rp 56,9 triliun untuk LPG sedangkan Rp 53,6 triliun untuk listrik," ujar Arifin.