REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun 2020 merupakan periode penuh tantangan bagi industri penerbangan global akibat pandemi covid-19. Dalam menghadapi tantangan tersebut, PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menjalankan strategi Business Survival dengan tiga program utama, yaitu penghematan biaya (cost leadership), penyesuaian terhadap belanja modal (capex disbursement), dan memperketat manajeman arus kas (cash flow management).
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan perusahaan memiliki program terkait aspek pemastian protokol kesehatan yakni Biosecurity dan Biosafety Management guna mewujudkan penerbangan sehat.
"Melalui berbagai program tersebut, AP II sukses menjalani 2020 dengan tetap menjaga operasional 19 bandara sehingga menjamin konektivitas udara di Indonesia untuk mengakomodasi berbagai penerbangan termasuk repatriasi bagi kepulangan WNI," ujar Awaluddin dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (6/1).
Awaluddin mengatakan, sepanjang 2020 di tengah pandemi, seluruh bandara perseroan melayani 412.186 pergerakan pesawat (take off dan landing) dengan jumlah pergerakan penumpang mencapai 35,54 juta orang. Awaluddin menyampaikan, pada awal tahun ketika terjadi pandemi, perseroran menetapkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) yang baru dengan target jumlah penumpang 34,6 juta orang pada 2020.
"Berkat berbagai upaya serta kerja keras seluruh karyawan, target tersebut terlampaui di mana pergerakan penumpang mencapai 35,54 juta orang," ucap Awaluddin.
Awaluddin menyebut tantangan akibat pandemi cukup berat dan berdampak ke pasar penerbangan nasional apalagi internasional. Namun, ia bersyukur di tengah tantangan ini seluruh bandara AP II dapat tetap optimal menjaga konektivitas udara Indonesia serta mendukung aktivitas masyarakat.
"Tidak lupa, seluruh bandara juga menerapkan protokol kesehatan guna mencegah covid-19 dan menambah keyakinan terhadap transportasi udara," lanjut Awaluddin.
Sepanjang 2020, ucap Awaluddin, bandara AP II yang paling sibuk adalah Bandara Soekarno-Hatta dengan jumlah pergerakan pesawat 212.755 penerbangan dan jumlah pergerakan penumpang mencapai 20,54 juta penumpang.