REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Jenama fashion asal Italia, Prada, menyatakan akan menutup tahun 2020 dengan keuntungan operasi. Meski perusahaan fashion asal Italia tersebut turut terdampak pandemi Covid-19.
Mereka mengatakan, keuntungan diraih setelah pendapatan dan profitabilitas meningkat tajam pada paruh kedua tahun lalu. Prada pun sudah memutuskan agar memberikan pembaruan bisnis tak terjadwal, sebelum mengungkap hasil kinerja setahun penuh pada Maret mendatang.
Hal itu karena situasi luar biasa dan ketidakpastian yang diciptakan oleh pandemi. Merek fashion mewah tersebut mengungkapkan, krisis Covid-19 memicu penurunan 40 persen pendapatan Prada dengan mata uang konstan pada paruh pertama 2020, yang menyebabkan kerugian sebesar 196 juta euro atau 240,5 juta dolar AS.
Sementara pada paruh kedua 2020, Prada berhasil pulih. Meski beberapa tokonya tutup.
"Meskipun dipengaruhi oleh penutupan toko yang sedang berlangsung rata-rata 9 persen dari jaringan. Namun melihat pemulihan progresif dalam penjualan, yang berpuncak pada penjualan ritel dalam pemulihan penuh ke level 2019 pada Desember," ujar Prada dilansir Reuters pada Rabu (6/1).