REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Perjalanan industri keuangan syariah nasional menghadapi tantangan yang terbilang luar biasa sepanjang tahun 2020. Pandemi COVID-19 yang melanda di berbagai belahan dunia hampir sepanjang tahun membuat perbankan syariah harus mengadaptasi diri agar dapat tetap bertahan dan berkembang. bank bjb syariah membuktikan dirinya mampu berdiri tegak menghadapi beragam rupa tantangan dengan mencatatkan kinerja terbaik. Seiring dengan itu, bank bjb syariah juga berhasil memperoleh sejumlah apresiasi bergengsi sebagai salah satu indikator pencapaian prestasi.
Jelang penutup tahun, bank bjb syariah memperoleh tiga penghargaan. Pertama, penghargaan Anugerah Syariah Republika tahun 2020 sebagai bank syariah terbaik BUKU I. Kedua, Indonesia Trusted Companies dalam ajang Indonesia Good Corporate Governance Award The Most Trusted Companies 2020 yang digelar oleh Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dengan Majalah SWA.
Terakhir, bank bjb syariah berhasil meraih penghargaan dari Cambridge International Financial Advisory (IFA) dalam ajang Islamic Retail Bank Awards (IRBA) 2020 sebagai The Most Innovative Islamic Retail Bank in Indonesia 2020.
Direktur Utama bank bjb syariah Indra Falatehan mewakili manajemen dan jajaran pegawai bank bjb syariah mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan apresiasi dari berbagai pihak yang diterima oleh bank bjb syariah. Ragam penghargaan yang diterima akan menjadi pelecut semangat bagi bank bjb syariah untuk senantiasa memberikan yang terbaik bagi para nasabah dan stakeholder. ''Penghargaan ini merupakan amanah yang harus kami jaga dan insyaallah penghargaan ini akan semakin memacu semangat kami agar selalu memberikan pelayanan dan inovasi terbaik bagi nasabah, serta memberikan kemaslahatan untuk negeri,'' kata Indra dalam siaran pers yang diterima Republika.
Deretan penghargaan yang diraih melengkapi catatan tren positif kinerja bank bjb syariah sepanjang tahun 2020. Hingga Triwulan III Tahun 2020, bank bjb syariah mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 9,95% secara year on year (yoy) menjadi Rp8,049 triliun. Pertumbuhan aset tersebut didorong oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Pembiayaan. DPK pada Triwulan III terealisasi sebesar Rp6.094 triliun atau tumbuh sebesar 7,4% (yoy) dari triwulan yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp5,674 triliun. Sedangkan pembiayaan yang telah disalurkan mencapai Rp5,653 triliun atau tumbuh sebesar 8,44% (yoy) dari tahun sebelumnya sebesar Rp5,213 triliun.