REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BNI Syariah mengajak masyarakat untuk merencanakan perjalanan haji sedini mungkin. BNI Syariah juga memberikan edukasi mengenai perencanaan berhaji dengan masa antrian lebih cepat.
Pemimpin Divisi Haji & Umroh BNI Syariah, Endang Rosawati mengatakan merencanakan dan mengelola keuangan secara tepat bisa membantu keinginan masyarakat untuk menunaikan ibadah haji. BNI Syariah dapat menjadi partner dengan menyediakan layanan persiapan haji melalui Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah.
"Layanan ini terhubung dengan layanan Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) serta mitra PIHK yang menyediakan haji khusus agar berhaji bisa lebih cepat," kata Endang dalam webinar dengan judul “Kalau Bisa Lebih Cepat Berhaji Kenapa Harus Menunggu Lama?" beberapa waktu lalu.
Endang berharap agar masyarakat bisa segera memulai langkah mempersiapkan ibadah haji sejak dini dan segera mendaftar haji baik haji reguler ataupun haji khusus bersama dengan keluarga. BNI Syariah mempunyai Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah yang bisa digunakan untuk melakukan transaksi di tanah suci.
Direktur Sahid Tour, Hari Prakoso mengatakan untuk membantu masyarakat berangkat ke tanah suci, Sahid Tour bersama BNI Syariah menyediakan dua skema pembayaran untuk mendapatkan porsi haji. Pertama adalah dengan menggunakan skema Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah dan kedua adalah dengan kartu pembiayaan BNI iB Hasanah Card.
"Jika menggunakan skema tabungan, semakin besar nominal yang ditabung maka semakin cepat mendapatkan porsi haji," katanya.
Sedangkan untuk skema cicilan dengan BNI iB Hasanah Card bisa dilakukan dengan mencicil sepenuhnya atau sebagian sesuai limit dan DP dibayarkan ke Sahid Tour. Pembimbing Ibadah Haji Sahid Tour, Ustadz Ali Nurdin mengatakan ibadah haji merupakan salah satu syarat kesempurnaan ibadah dalam islam sehingga perlu disegerakan.
Menurutnya, Ibadah haji merupakan puncak dari ibadah dalam Islam. Ustadz Ali Nurdin menjelaskan alasan utama masyarakat belum menunaikan ibadah haji itu adalah bukan karena belum mampu tapi karena belum ada panggilan.
"Sebenarnya bukan persoalan kemampuan tapi tidak mempunyai kemauan," kata Ustadz Ali Nurdin.
Padahal panggilan untuk menunaikan ibadah haji sudah lama diberikan yaitu pada saat zaman Nabi Ibrahim. Sehingga alasan yang dipakai tidak ada panggilan sebenarnya hal tersebut menurut Ustadz Ali Nurdin kurang tepat.
Ustadz Ali Nurdin menjelaskan dengan niat yang kuat ikhlas dan sungguh-sungguh, jika manusia sudah mempunyai kemauan untuk berangkat haji, Allah akan memudahkan dengan bekal yang paling utama yaitu takwa. Kondisi saat ini, masa antrian ibadah haji di Indonesia cukup lama, yaitu antara 11 tahun-39 tahun.
Mayoritas jemaah haji Indonesia juga didominasi oleh masyarakat berusia 50-70 tahun. Untuk memperpendek masa tunggu ibadah haji masyarakat bisa memilih opsi haji khusus. Masa tunggu haji khusus rata-rata adalah 5-8 tahun dengan biaya rata-rata 12 ribu dolar AS.
Sebagai persiapan dana haji khusus, nasabah bisa membuka Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah USD untuk setoran awal haji khusus dan pelunasan haji khusus. BNI Syariah juga menawarkan angsuran pembayaran haji khusus dengan menggunakan kartu pembiayaan BNI iB Hasanah Card.
Kelebihan BNI iB Hasanah Card adalah pengenaan biaya yang sudah jelas didepan, tanpa bunga dan tanpa denda keterlambatan, serta bisa menjadi kartu halal lifestyle. Sebagai Hasanah Banking Partner, BNI Syariah senantiasa berkomitmen untuk menjadi mitra bagi segenap nasabah dalam memberikan kebermanfaatan baik di dunia maupun di akhirat, salah satunya melalui produk dan layanan haji umroh baik Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah maupun kartu pembiayaan Hasanah Card.
Di kala pandemi, tabungan haji BNI Syariah yang dikenal dengan Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah per Oktober 2020 tumbuh 12 persen dari periode yang sama tahun lalu (yoy), dengan realisasi sebesar Rp 2,2 triliun.