REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) bersinergi dengan PT PLN (Persero) sepakat untuk membangun pusat riset energi untuk membangun ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional. Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pembentukan Indonesia Energy and Electricity Institute (IEEI).
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, pembentukan IEEI merupakan terobosan strategis bagi PLN dan Pertamina yang bisa berkontribusi bagi pengembangan sektor kelistrikan dan energi di Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah dalam menjaga ketahanan energi.
"IEEI diharapkan dapat menjadi lembaga think tank yang menghasilkan laporan dan penelitian yang dapat memberikan kontribusi luas bagi pengembangan sektor listrik dan energi di Indonesia," ujar Zulkifli, Senin (16/11).
IEEI sendiri akan diisi oleh orang-orang ahli di bidang energi dan ketenagalistrikan yakni Nicke Widyawati (Dirut Pertamina), Zulkifli Zaini (Dirut PLN), Ego Syahrial (Sekjend Kementrian ESDM), Febrio Kacaribu (Kepala BKF), Satryo S Brodjonegoro (Penasihat Khusus Menko Bidang Kebijakan Inovasi dan Daya Saing Industri), Kuntoro Mangkusubroto, Widhyawan Prawiraatmadja, dan Hardiv Situmeang.
Tim Kerja IEEI akan menyiapkan peta jalan dan rencana program kerja 10 tahun ke depan termasuk penyusunan proyeksi energi yang dapat menjadi quick wins bagi kedua perusahaan. Kegiatan-kegiatan IEEI tersebut direncanakan aktif di tingkat nasional maupun internasional.