Senin 16 Nov 2020 17:25 WIB

PJB Targetkan Proyek PLTS Cirata Selesai 2022

Proyek ini diproyeksikan rampung pada November 2022.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi dan Direktur Utama PT PJB Investasi (PT PJBI) Gunawan Yudhi Haryanto, menandatangani kontrak jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) antara PLN dengan Konsorsium PT PJBI-Masdar, untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Cirata, Jawa Barat, dengan kapasitas 145 MW.
Foto: PLN
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi dan Direktur Utama PT PJB Investasi (PT PJBI) Gunawan Yudhi Haryanto, menandatangani kontrak jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) antara PLN dengan Konsorsium PT PJBI-Masdar, untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Cirata, Jawa Barat, dengan kapasitas 145 MW.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) selaku anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) berupaya memastikan agar proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata dapat berjalan sesuai rencana.

Sekretaris Perusahaan Pembangkitan Jawa-Bali Hikma Pratama mengatakan, proyek PLTS Cirata tak luput dari dampak pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, termasuk Indonesia. "Namun, saat ini kami masih optimistis proyek tersebut dapat berjalan sebagaimana jadwal yang telah ditetapkan," ujar Hikma, Senin (16/11).

Baca Juga

Proyek ini sebenarnya dikerjakan oleh perusahaan konsorsium hasil kerja sama antara PJB melalui anak usahanya, PT PJB Investasi dengan perusahaan energi asal Uni Emirat Arab, Masdar. PJB Investasi memiliki porsi saham sebesar 51 persen sedangkan Masdar memiliki saham sebesar 49 persen. Proyek PLTS berkapasitas 145 megawatt ini diperkirakan menelan biaya investasi sebesar Rp 1,8 triliun.

Saat ini, konsorsium PLTS Cirata sedang berkolaborasi untuk memenuhi persayaratan-persyaratan administrasi bersama dengan para calon peminjam dana. Hikma yakin, pihaknya dapat mencapai kesepakatan finansial sebagaimana ditargetkan pada Mei 2021.

Seusai dana terkumpul, proyek PLTS Cirata akan memulai tahap konstruksi atau engineering procurement construction (EPC) yang direncanakan dimulai Mei tahun depan. Periode EPC berlangsung selama 18 bulan, sehingga proyek ini diproyeksikan rampung pada November 2022.

"Kami berkomitmen untuk memenuhi jadwal sesuai PPA bahwa COD PLTS ini pada 2022. Nantinya, energi listrik PLTS Cirata akan disalurkan ke sistem interkoneksi Jawa-Bali," Hikma.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement