REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyiapkan sejumlah voucher tiket gratis kereta api (KA) jarak jauh bagi guru dan tenaga kesehatan (nakes) dalam menyambut Hari Pahlawan.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengungkapkan, ribuan guru dan nakes telah memanfaatkan program tersebut. "Sejak dibuka pada 8 November, sudah ada 1.278 guru dan tenaga kesehatan yang mendapatkan tiket gratis," kata Joni dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (13/11).
Joni memastikan, KAI membagikan 10 ribu voucher tiket KA jarak jauh secara cuma-cuma kepada guru TK hingga SMA atau sederajat. Begitu juga dengan tenaga kesehatan yaitu perawat dan bidan.
"Program gratis Naik KA ini dihadirkan untuk menghormati dan menghargai guru yang merupakan para pahlawan tanpa tanda jasa dan tenaga kesehatan yang merupakan pahlawan kemanusiaan di masa pandemi Covid-19 ini," ujar Joni.
Joni memastikan, KAI menyediakan 35 KA kelas Eksekutif dan Ekonomi yang dapat digunakan secara gratis ke berbagai tujuan pada periode 8-30 November 2020 dengan menukarkan voucher tersebut. Jumlah voucher yang disediakan di tiap KA per tanggal terbatas.
Berdasarkan pantauan KAI, Joni mengatakan kereta api yang menjadi favorit para guru dan tenaga kesehatan yaitu KA Wijayakusuma relasi Cilacap-Ketapang pp, dan KA Argo Dwipangga relasi Gambir-Solo Balapan pp. Begitu juga dengan KA Ranggajati relasi Cirebon-Jember pp.
Joni menuturkan, masih tersedia cukup banyak voucher yang dapat diambil hingga 29 November di sembilan stasiun yang melayani. "Semua stasiun ini yaitu Gambir, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Purwokerto, Yogyakarta, Madiun, Surabaya Gubeng, dan Jember," ungkap Joni.
Salah seorang guru SD, Maurita mengatakan, program tiket gratis KA tersebut sangat membantu. Maurita mengaku akan gunakan kesempatan tersebut untuk melepas penat setelah beberapa bulan mengajar dari rumah.
Selain itu, salah seorang perawat, Nabila Tsania, mengapresiasi program tersebut. "Terima kasih KAI sudah memberikan voucher tiket gratis untuk para tenaga kesehatan," ujar Nabila.
Ikuti Whatsapp Channel Republika