Jumat 06 Nov 2020 18:10 WIB

Pupuk Indonesia Dongkrak Produktivitas Jagung di Dompu

Program ini akan diikuti 163 petani dengan total luasan 222 hektare.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama anak usahanya PT Pupuk Kaltim mengimplementasikan program Agro Solution untuk komoditas jagung di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (6/11).
Foto: Pupuk Indonesia
PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama anak usahanya PT Pupuk Kaltim mengimplementasikan program Agro Solution untuk komoditas jagung di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama anak usahanya PT Pupuk Kaltim mengimplementasikan program Agro Solution untuk komoditas jagung di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (6/11). Hal ini merupakan implementasi setelah resmi dicanangkannya program Agro Solution oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman di Jember, Jawa Timur, pada Kamis (5/10).

Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto mengatakan, seperti halnya di Jember dan daerah lainnya, program Agro Solution di Dompu juga melibatkan multi stakeholder, baik dari BUMN, Pemerintah Pusat/Daerah maupun swasta. Nugroho menyampaikan masing-masing stakeholder memegang peranan penting dalam siklus langkah Agro Solution, antara lain Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Pemprov NTB, Bank BNI, BUMDes Bersama (BUMDesma) Karawisama, pihak swasta selaku off taker, dan Asuransi Jasindo. 

"Sebagai pilot project, program ini akan diikuti 163 petani dengan total luasan 222 hektare. Semoga hasil penanaman Agro Solution di Dompu hari ini akan meningkat dan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi petani," ujar Nugroho usai melaksanakan simbolis Penanaman Perdana Bibit Jagung Agro Solution di Dompu, NTB, Jumat.

Dengan meningkatnya produktivitas, Nugroho berharap program ini dapat mensejahterakan petani dan meningkatkan daya beli petani. "Bila daya beli sudah baik, maka petani akan mempunyai kemampuan membeli pupuk non subsidi, yang pada akhirnya akan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk bersubsidi dan mengurangi beban subsidi pemerintah," ucap dia. 

Dari sejumlah pilot project Agro Solution yang telah dilakukan selalu menunjukan hasil yang memuaskan, baik itu dari segi produktivitas maupun keuntungan yang diperoleh petani. Ia mencontohkan, dalam panen Agro Solution yang dilakukan di Jember, terdapat peningkatan hasil panen padi dari semula rata-rata 6 ton menjadi 9,7 ton per hektare. 

"Kami optimistis peningkatan produktivitas tersebut juga akan terjadi pada pertanian jagung di Dompu sehingga dapat meningkatkan keuntungan petani di Dompu," ungkap Nugroho.

Terlebih, sambung Nugroho, komoditas Jagung merupakan komoditas unggulan Kabupaten Dompu. Luasan panen Jagung di Dompu pun tercatat terus mengalami perkembangan. Bahkan hasilnya telah diekspor hingga ke Filipina.

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengapresiasi hadirnya program Agro Solution ini. Menurutnya, ini sejalan dengan upayanya mendorong Kepala Daerah agar dapat mengasuransikan para petani. 

"Berterima kasih dengan program ini. Apalagi telah terbukti bahwa sektor pertanian adalah sektor yang paling tangguh hari ini. Ini adalah salah satu bagian penting untuk membangun kekuatan kita di sektor pertanian. Berharap ke depan kemandirian pangan bisa diwujudkan," kata Halim.

Halim memiliki fokus besar pada peranan BUMDes dalam siklus Agro Solution Pupuk Indonesia Grup ini. Sebab, dengan keterlibatan BUMDes dalam program ini, maka perekonomian desa pun akan turut terdongkrak. 

"Yang kita dorong adalah BUMDes Bersama karena akan memperkuat keberadaan ekonomi desa. Bisa juga gabungan BUMDes dari beberapa desa. Peranannya sekaligus mengelola keuangan untuk petani sehingga keuangan petani bisa ditangani," ucap Halim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement