REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON – Perusahaan minyak amerika terbesar di dunia saat ini, Exxon Mobil kembali mencatatkan kerugian di kuartal ketiga tahun ini. Kondisi merugi ini terus terjadi sejak kuartal pertama tahun ini.
Dilansir dari Reuters, Exxon pada kuartal ketiga ini mencatatkan kerugian sebesar 680 juta dolar AS. Padahal periode yang sama tahun lalu perusahaan ini bisa membukukan keuntungan mencapai 3,17 miliar dolar.
“Exxon tidak mendapatkan keuntungan yang sama dari pemasaran yang kuat seperti yang dilihat beberapa rekan” dan bisnis eksplorasi “terus melemah,” kata Anish Kapadia, Direktur Palissy Advisors yang berbasis di London, Sabtu (31/10).
Salah satu yang menggulung kondisi keuangan Exxon karena bisnis penyulingan minyak mereka merugi mencapai 231 juta dolar AS. Padahal tahun lalu, Exxon mampu mengantongi laba 1,2 miliar dolar AS dari lini bisnis ini.
Tak hanya itu, di kegiatan eksplorasi Exxon juga merugi 383 juta dolar. Tahun lalu, perusahaan berhasil meraup untuk di lini bisnis eksplorasi mencapai 2,2 miliar dolar AS.
Karena kondisi ini, Exxon memangkas rencana investasi mereka tahun depan. Awalnya, perusahaan ini menganggarkan 23 miliar dolar tahun ini untuk investasi. Sampai oktober perusahaan baru menghabiskan 16,5 miliar dolar. Tahun depan perusahaan memutuskan hanya mengalokasikan 16-19 miliar dolar AS untuk investasi.