REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM; IDX: ANTM; ASX: ATM) mengumumkan perusahaan mencatatkan pertumbuhan positif kinerja segmen nikel ANTAM pada periode triwulan ke-3 tahun 2020 (Juli-September 2020, 3Q20). Hal itu seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi global serta tumbuhnya tingkat permintaan nikel.
Untuk komoditas feronikel, sepanjang periode 3Q20 ANTAM mencatatkan produksi feronikel unaudited sebesar 6.371 ton nikel dalam feronikel (TNi), tumbuh sebesar 6 persen dibandingkan capaian produksi pada periode triwulan ke-3 tahun 2019 (Juli-September 2019) sebesar 6.035 TNi. Untuk kinerja penjualan unaudited feronikel pada 3Q20 tercatat mencapai 6.462 TNi. Akumulasi capaian kinerja produksi dan penjualan unaudited feronikel ANTAM sepanjang periode sembilan bulan pertama tahun 2020 (Januari-September 2020, 9M20) tercatat sebesar masing-masing 19.133 TNi dan 19.507TNi.
Untuk komoditas bijih nikel, tercatat produksi bijih nikel unaudited yang digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel ANTAM dan penjualan kepada pelanggan domestik pada 3Q20 mencapai 1,49 juta wet metric ton (wmt), tumbuh 100% dibandingkan capaian produksi bijih nikel pada periode triwulan ke-2 tahun 2020 (April-Juni 2020, 2Q20) sebesar 745 ribu wmt.
Capaian penjualan unaudited bijih nikel pada 3Q20 tercatat sebesar 1,04 juta wmt, tumbuh signifikan jika dibandingkan dengan tingkat penjualan pada 2Q20 sebesar 168 ribu wmt. Sepanjang periode 9M20, produksi unaudited bijih nikel ANTAM mencapai 2,86 juta wmt dengan tingkat penjualan unaudited mencapai 1,21 juta wmt. ANTAM berfokus dalam pengembangan pasar domestik bijih nikel seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri.
Sejalan dengan ditetapkannya Harga Patokan Mineral Logam di dalam negeri oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, memberikan tingkat harga jual mineral dalam negeri yang lebih kompetitif dan hal tersebut memberikan peluang bagi ANTAM untuk meningkatkan jangkauan pemasaran bijih nikel di dalam negeri.
Dalam menghadapi tantangan volatilitas harga komoditas global, ANTAM berfokus pada upaya penurunan biaya tunai produksi serta implementasi kebijakan strategis terkait inisiatif efisiensi biaya yang tepat dan optimal.Melalui langkah ini, biaya tunai feronikel unaudited ANTAM sepanjang periode 9M20 tercatat sebesar US$3,34 per pon nikel, capaian tersebut mengukuhkan posisi ANTAM sebagai bagian dari kelompok produsen feronikel global berbiaya rendah.
Dengan pengalaman lebih dari 52 tahun mendukung pengembangan hilirisasi mineral di Indonesia, khususnya pada komoditas nikel, emas dan bauksit, melalui operasi pertambangan yang terintegrasi, ANTAM memiliki profil aset nikel yang solid. Hingga tahun 2019 tercatat posisi cadangan bijih nikel ANTAM sebesar 353,74 juta wmt dengan sumber daya bijih nikel mencapai sebesar 1,36 miliarwmt. Potensi cadangan dan sumber daya mineral nikel tersebut menjadi salah satu kekuatan dalam pengembangkan skala bisnis perusahaan melalui hilirisasi mineral nikel. Guna menciptakan nilai tambah produk nikel ANTAM serta meningkatkan kontribusi yang positif bagi negara dan masyarakat.