REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indra Karya (Persero) meluncurkan program penyediaan sarana air bersih berbasis teknologi Smart Water di wilayah yang mengalami kekeringan dengan kategori sedang. Penentuan lokasi yang dibantu berdasarkan data dari BNPB 2019 yang berlokasi di Desa Modung, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) awal pekan ini.
Corporate Secretary Indra Karya Okky Suryono mengatakan keterbatasan, penyediaan air bersih masih menjadi permasalahan mendasar beberapa wilayah di Indonesia.
"Indra Karya sebagai konsultan konstruksi yang memiliki bisnis inti di bidang keairan turut mengambil peran membantu menyediakan sarana air bersih di wilayah kekeringan dan kesulitan akses terhadap air bersih," ucap Okky dalam siaran pers di Jakarta, kemarin.
Hal tersebut juga sebagai salah satu bentuk keterlibatan Indra Karya dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Suistainable Development Goals/ SDGs) Nomor 6 terkait Akses Air Bersih dan Sanitasi. Dimana tujuan tersebut dicanangkan pemerintah dengan target pemenuhan 100 persen terhadap akses air bersih dan sanitasi sehat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 hingga 2024.
Okky menyampaikan, program penyediaan sarana air bersih merupakan bentuk kontribusi perusahaan sesuai program pemerintah terkait penyediaan akses air bersih dan sanitasi melalui program 3 in 1 (3 Produk 1 Desa). Yakni dengan menyediakan akses atas sarana air bersih di beberapa wilayah terdampak kekeringan dan kesulitan akses terhadap air bersih.
Okky menerangkan, penerapan program saat ini tengah dilakukan di desa Modung, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Desa tersebut merupakan desa terdampak kekeringan dengan kategori sedang dan kesulitan akses terhadap air bersih.
Indra Karya membuat suatu alat berbasis teknologi yang disebut Smart Water. Melalui teknologi ini, air bersih dari sumber airnya dengan kapasitas tampung 100 liter akan didistribusikan per Kepala Keluarga (KK) setiap harinya.
"Teknologi ini mampu memenuhi kebutuhan bagi 200 KK di desa tersebut," ucap Okky.