REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Untuk mendorong transaksi nontunai khususnya melalui aplikasi My Pertamina, PT Pertamina (Persero) menggencarkan promo. Kemudahan dan kepraktisan metode pembayaran ini dirasakan petugas maupun pelanggan.
Petugas pengisian BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jemur Sari, Wonocolo, Surabaya, Jawa Timur, Puji Santoso (50 tahun) mengatakan, pembelian BBM di sana memang sedang promo. "Jadi kalau konsumen bayarnya nontunai pakai aplikasi My Pertamina ada potongan Rp 250 per liter, khusus Pertamax," kata Puji kepada Republika, Jumat (16/10).
Puji mengatakan, promo tersebut diberikan perusahan seiring terjadinya peningkatan transaksi nontunai. Ia mengamati, peningkatan transaksi nontunai di SPBU tempatnya bekerja, terjadi sejak mulai mewabahnya Covid-19.
Puji mengatakan, saat ini rata-rata harian transaksi nontunai di SPBU tersebut sebanyak 38 transaksi. Padahal sebelum adanya Covid-19, transaksi nontunai di sana hanya belasan kali setiap harinya.
"Kan banyak keuntungannya. Jadi setiap transaksi itu ada poinnya. Nanti bisa ditukar voucher untuk ikut undian berhadian atau tukar merchandise," ujar bapak dua anak tersebut.
Salah seorang pelanggan SPBU, Nurika Annisa (26 tahun) menilai, transaksi nontunai merupakan metode transaksi praktis, aman, dan efisien. Tanpa membawa uang tunai, ia sudah bisa melakukan pembayaran produk yang dibeli. Apalagi, transaksi nontunai rata-rata sudah bisa silakukan lewat gawai.
"Lebih praktis. Sudah banyak platfromnya jadi gampang, enggak pakai kartu langsung pakai handphone. Enggak perlu ngitung kembalian juga. Enggak ribet deh," kata dia.
Manager Communication, Relations & CSR Pertamina MOR V Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus), Rustam Aji mengakui ada peningkatan transaksi nontunai di SPBU-SPBU di wilayah Jatimbalinus. Sepanjang September 2020, rata-rata harian transaksi nontunai di sana sebanyak 8.900 transaksi.