REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Manager Communication, Relations & CSR Pertamina MOR V Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus), Rustam Aji mengakui ada peningkatan transaksi nontunai di SPBU-SPBU di wilayah Jatimbalinus. Sepanjang September 2020, rata-rata harian transaksi nontunai di sana sebanyak 8.900 transaksi.
"September kemarin, pengguna My Pertamina yang melakukan transaksi terus bertambah setiap minggunya," kata Rustam.
Pada pekan keempat September tercatat jumlah transaksi sebanyak 376.366 transaksi. Naik 62 persen dibandingkan rata-rata tiga minggu sebelumnya sebesar 231.320 transaksi.
Rustam mencatat, ada 1.171 SPBU di wilayah Jatimbalinus yang dapat melayani pembayaran nontunai melalui aplikasi My Pertamina. Khusus di Jawa Timur saja, terdapat 864 SPBU yang dapat memberikan pelayanan tersebut.
Rustam menyampaikan, terus didorongnya transaksi nontunai lewat aplikasi My Pertamina juga dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Nontunai (GNNT) yang dicanangkan Bank Indonesia. Layanan ini juga sebagai wujud penerapan protokol pencegahan Covid-19 di seluruh lini bisnis perusahaan.
"Salah satunya dengan menerapkan pemberlakuan transaksi nontunai di SPBU. Apalagi petugas kan bertemu langsung dengan pelanggan,"ujarnya.
Dia mengingatkan, penggunaan benda-benda yang disentuh oleh banyak orang, termasuk uang tunai baik kertas ataupun logam, sebaiknya terus dikurangi di masa pandemi Covid-19.
Karena virus penyebab Covid-19 bisa saja berpindah dari tangan satu orang ke orang lain melalui benda seperti uang tunai.
"Apalagi pembayaran secara nontunai terbukti sebagai metode transaksi keuangan yang praktis, aman, efektif, dan efisien," kata Rustam.