REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Pemerintah China dipastikan akan melakukan investasi untuk mengembangkan jaringan listrik di negaranya. Investasi tersebut rencananya akan dilakukan dalam lima tahun ke depan.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (10/10), kantor berita resmi Xinhua melaporkan nilai investasi tersebut hampir mencapai 900 miliar dolar AS atau sekitar Rp 13.320 triliun (kurs Rp 14.800 per dolar AS). Perusahaan listrik terbesar di China yakni State Grid Corp of China juga sudah mengkonfirmasi kebutuhan dana untuk mengembankan jaringan listrik di China.
Ketua State Grid Corp of China Mao Weiming memperkirakan pengembangan jaringan listrik dapat dilakukan mulai 2021 hingga 2025. Dalam kurun waktu tersebut, Weiming memperkirakan akan membutuhkan dana melebihi 890 miliar dolar AS.
Dalam mengembangkan jaringan listrik di Cina, diperkirakan investasi akan berpusat pada bidang-bidang tertentu. Weiming mengatakan, beberapa diantanya seperti transmisi daya tegangan sangat tinggi, pengisi daya kendaraan listrik, dan infrastruktur digital baru.