REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal III tahun 2020 akan membaik dibandingkan pada kuartal II. Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin menyebut, membaiknya pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal III ini terjadi setelah pemerintah menyalurkan berbagai stimulus kepada masyarakat.
Ia mengatakan, hingga akhir September ini, pemerintah telah menyalurkan anggaran sebesar Rp 304,6 triliun atau sekitar 43,8 persen dari Rp 695,2 triliun total anggaran yang disediakan.
“Sampai akhir September kita sudah berhasil mencairkan sekitar Rp 304,6 triliun dari total Rp 695,2 triliun atau 43,8 persen,” ujar Budi saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/9).
Budi mengatakan, Satgas PEN telah menyalurkan sekitar Rp 255,22 triliun untuk empat program fokus utama yakni perlindungan sosial, UMKM, kementerian lembaga, dan pembiayaan koperasi. Kendati demikian, penyaluran untuk program pembiayaan koperasi masih menemui kendala saat ini. Ia berharap, anggaran program ini dapat segera dicairkan pada awal Oktober untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi di kuartal IV“Kita masih ada PR di pembiayaan koperasi tapi ini sifatnya lump sum dan besar kami harapkan di awal Oktober dari kuartal IV akan masuk gelondongan besarnya sehingga bisa membantu pertumbuhan kita di kuartal IV ini,” jelasnya.
Budi pun mengaku optimistis, seluruh anggaran yang disiapkan pemerintah dapat terserap dengan baik sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, baik pada kuartal III dan IV.
“Saya dan Pak Suahasil diskusi setiap minggu dan kami percaya insyaAllah akhir tahun kita optimis seluruh anggaran bisa kita serap sehingga bisa memberikan daya ungkit yang cukup tinggi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III dan IV,” ujar dia.
Budi merinci, di sektor perlindungan sosial, program PKH menyalurkan anggaran terbesar yakni sebanyak Rp 36,3 triliun kepada 10 juta keluarga penerima manfaat atau sekitar 40 juta rakyat termiskin.
Selain itu, program kartu sembako tercatat juga telah tersalurkan sebesar Rp 31,9 triliun kepada 19,4 juta keluarga penerima manfaat. Sedangkan program bantuan sosial tunai non-Jabodetabek telah tersalurkan sebesar Rp 24,8 triliun kepada 9,2 juta penerima manfaat.
Untuk program kartu prakerja, lanjutnya, telah disalurkan kepada 5,48 juta penerima yang terdampak pandemi covid sebesar Rp 19,46 triliun.
“Program subsidi gaji telah disalurkan Rp 14 triliun dan nanti makin akan terus berjalan sampai akhir tahun ini, diserahterimakan kepada 11,65 juta penerima manfaat dengan gaji di bawah Rp 5 juta,” jelasnya.
Wakil Menteri Ekonomi Suahasil mengatakan, adanya percepatan penyerapan anggaran stimulus untuk pemulihan ekonomi nasional. Dari Juni-Juli, anggaran program pemulihan ekonomi nasional yang terserap yakni sebesar Rp 23,05 triliun. Sedangkan pada Juli-Agustus, anggaran yang terserap yakni sebesar Rp 63,93 triliun. “Naik cukup signifikan. Dari akhir Agustus sampai dengan 28 September yang terserap adalah Rp 93,02 triliun. Jadi bisa dilihat terjadi percepatan penyerapan anggaran yang sangat-sangat signifikan untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional,” jelas dia.