Selasa 29 Sep 2020 08:57 WIB

AirAsia Membuka Bisnis Akikah Digital

Layanan akikah digital Air Asia ini menjangkau lebih dari 35 negara.

Maskapai Air Asia. Air Asia merambah ke bisnis layanan akikah digital.
Foto: EPA
Maskapai Air Asia. Air Asia merambah ke bisnis layanan akikah digital.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Maskapai penerbangan AirAsia membuka layanan akikah digital di tengah terpuruknya bisnis penerbangan akibat pandemi Covid-19. Layanan akikah digital ini melalui sebuah platform yang memenuhi keperluan gaya hidup muslim di bawah naungan airasia.com.

"Selaras dengan pengembangan bisnis digital Grup AirAsia, Ikhlas, hari ini melancarkan satu lagi layanan baru yaitu akikah," ujar Direktur Ikhlas, Ikhlas Kamarudin kepada media di Kuala Lumpur, Senin (28/9).

Baca Juga

Akikah merupakan penyembelihan hewan tertentu untuk anak yang baru lahir, selain mencukur atau memotong rambut dan memberi nama kepada mereka. "Layanan baru ini terdiri dari akikah luar negeri yang mencakup lebih dari 35 negara di seluruh dunia termasuk Thailand, Kamboja, Vietnam, Laos, Myanmar, Filipina, Indonesia, Bangladesh, Sri Lanka, India, Palestina, Pakistan dan banyak lagi dengan harga serendah 580 ringgit atau Rp 2 juta lebih untuk seekor kambing," katanya.

Kemudian Akikah Makkah di mana penyembelihan akan dilakukan di Kota Suci Makkah dengan harga serendah 499 ringgit atau Rp 1,7 juta untuk seekor kambing. "Daging sembelihan tersebut akan dibagikan kepada komunitas yang memerlukan di negara-negara tersebut," katanya.

Ikhlas Kamarudin mengatakan pihaknya bangga memperkenalkan layanan akikah sebagai satu lagi produk mudah dengan harga yang pantas di platform perusahaan dimulai dengan paket akikah luar negari dan akan disusuli dengan paket di dalam negara tidak lama lagi.

"Melaksanakan akikah adalah digalakkan bagi umat Islam sebagai tanda syukur untuk bayi yang baru lahir, dan diantara manfaat lain termasuk mengumumkan kelahiran bayi, merayakan bersama keluarga dan rakan-rakan, selain membantu golongan miskin," katanya.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement