Kamis 24 Sep 2020 19:47 WIB

Ekosistem Logistik Nasional untuk Jawab Tantangan ke Depan

LNE memungkinkan seluruh proses logistik dapat terintegrasi melalui satu jaringan

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/9/2020). Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia (ALFI) mendukung Ekosistem Logistik Nasional (NLE) yang diluncurkan pemerintah.
Foto: SIGID KURNIAWAN/ANTARA
Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/9/2020). Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia (ALFI) mendukung Ekosistem Logistik Nasional (NLE) yang diluncurkan pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia (ALFI) mendukung Ekosistem Logistik Nasional (NLE) yang diluncurkan pemerintah. Program itu dinilai bisa mengatasi berbagai tantangan ke depan di bidang logistik.

"Semoga kita bisa kawal. Sebab time frame-nya juga diberikan Pak Presiden, kalau tidak salah dalam Inpres nomor 5 selama dua tahun. Semoga selama dua tahun ini kita bisa memberikan yang terbaik," ujar Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (24/9).

Baca Juga

Selain tantangan Covid-19, lanjut dia, Indonesia akan memasuki Asean Connectivity pada 2025. "Nantinya tidak hanya orang, tapi juga goods (yang terhubung). Ini challenge dan tantangan besar untuk kita," tegasnya.

Berbagai macam survei, kata dia, menyebut Indonesia akan masuk dalam tujuh kekuatan besar ekonomi pada 2030. Maka program NLE menurutnya, merupakan rangkaian menuju Indonesia menjadi salah satu negara denga kekuatan ekonomi terbesar.

 

Ia menilai, NLE merupakan hasil kerja sama besar antara Kementerian dan Lembaga (K/L). Hal itu membuktikan, kolaborasi lebih baik dibandingkan kompetisi.

"Kadang-kadang di dunia usaha ini melihat pemerintah juga ada kompetisinya, di antara K/L. Maka hari ini kita mempunyai komitmen bersama," ujar dia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah melakukan reformasi sistem logistik dengan membangun Ekosistem Logistik Nasional (NLE). Sistem ini memungkinkan seluruh proses logistik dapat terintegrasi melalui satu jaringan.

"Penurunan biaya lima hingga enam persen ini terutama dikontribusikan dari seluruh proses hulu sampai hilir," jelas dia dalam kesempatan serupa. Sri mengatakan, efisiensi terutama akan dirasakan dengan menghubungkan sektor-sektor transportasi dan melalui simplifikasi proses. Repetisi persyaratan maupun proses juga akan dihilangkan, terutama untuk memberikan kemudahan bagi pelaku usaha.

Dengan reformasi ini, Sri berharap, kontribusi sektor logistik terhadap daya saing perekonomian Indonesia juga semakin meningkat. Standar pelayanan dan transparansi yang tercipta melalui NLE juga ditargetkan mampu menciptakan ekosistem persaingan yang sehat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement