REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menilai saat ini backlog perumahan masih tinggi sebanyak 11,4 juta orang berdasarkan kepemilikan rumah dan berdasarkan hunian sebesar 7,6 juta orang. Tak mengherankan, jika pada kuartal dua 2020 pertumbuhan ekonomi minus 5,32 persen, meskipun sektor properti tumbuh 2,5 persen.
Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan di tengah krisis akibat pandemi Covid-19 sektor properti masih mengalami kondisi yang cukup baik.
"Pada April dan Mei sektor properti mengalami kontraksi yang luar biasa. Namun pada Juni dan Juli permintaan kebutuhan rumah untuk masyarakat menunjukkan adanya perbaikan,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Kamis (24/9).
Pahala menyebut sektor perumahan masih menjadi penggerak perekonomian nasional di tengah pandemi Covid-19. Adapun bisnis sektor perumahan di Indonesia masih memiliki prospek untuk ditingkatkan meskipun masih memiliki beberapa tantangan dan dalam kondisi kriris pandemi Covid 19.
“Hal ini tentunya berkaitan dengan dukungan pemerintah melalui kebijakan PEN. Pada Maret, pemerintah memberikan insentif sektor perumahan sebesar Rp 1,3 triliun,” ucapnya.
Berangkat dari permasalahan tersebut, BTN bekerja sama dengan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) terkait pelatihan bagi alumni Universitas Indonesia khususnya yang menekuni bidang properti. Adapun pelatihan ini akan dilakukan dengan tatap muka secara online melalui aplikasi Zoom dan bersifat terbuka bagi para alumni UI tanpa dipungut biaya.
Adapun kegitan ini dapat meningkatkan kapabilitas bagi para developer muda di Indonesia khususnya alumni Univeristas Indonesia.
“Dengan program ini tentunya kita dapat melahirkan para developer untuk memiliki skill yang baik untuk menjadi pengembang yang sukses dan tentunya memiliki etika kerja dan integritas yang baik. Kami juga berharap kegiatan ini bisa terus ditingkatkan, bukan hanya menjadi satu program yang hanya sekali dilakukan, namun betul-betul program yang berkelanjutan,” ucapnya.
Menurutnya sebagai implementasi awal dari kerja sama ini, kedua pihak menggelar kegiatan Ruang Temu Property Developer diantaranya pelatihan level dasar untuk alumni yang berniat terjun sebagai pelaku usaha pengembang properti. Adapun materi yang akan diberikan dalam pelatihan ini antara lain pendalaman aspek hukum developer properti dan tata cara pengurusan perizinan.
“Selain itu juga peserta dibekali pengetahuan mengenai aspek permodalan developer; Developer skill set dan marketing strategy serta pencarian serta pengurusan lahan,” ucapnya.
Pahala menjelaskan kuota peserta pelatihan ini terbatas. Pada kelas awal hari ini peserta yang sudah terdaftar mencapai 76 orang dan program berlangsung pada 23 - 26 September 2020 yang difasilitasi oleh Housing Finance Center (HFC) dari BTN.
“Mereka yang telah mengikuti pelatihan ini, dapat melanjutkan ke kelas intermediate dan advance, yang rencananya akan diadakan selanjutnya,” ucapnya.
Pahala menyebut Sumber Daya Manusia (SDM) sektor properti harus terus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya, karena itu HFC BTN menggandeng perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Para alumni dapat memperluas dan memperdalam technical skill menjadi developer dari teori praktek dan pelaksanaan di lapangan.
“Pelatihan usaha pengembang properti penting karena sektor ini. Di Indonesia masih memiliki prospek untuk berkembang diantara negara-negara ASEAN misalnya, rasio mortgage atau pembiayaan perumahan terhadap PDB Indonesia relatif masih rendah, yakni posisi 3 persen atau masih di bawah Filipina sebesar 3,8 persen. Bahkan tertinggal jauh dari Thailand (22,3 persen) dan Malaysia (38,4 persen),” ucapnya.
Sementara Ketua Umum ILUNI UI Andre Rahardian menambahkan Ruang Temu Property Developer adalah program dari Millenial Business Center ILUNI UI untuk mempertemukan alumni yang berkecimpung bidang developer dan berkonsentrasi pada pembangunan properti dan perumahan.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan reguler dan akan berkelanjutan antara ILUNI UI dan BTN. Semoga kerja sama ini bisa berjalan dengan baik dan lancar dan kolaborasi ini saling menguntungkan bagi ILUNI UI dan BTN,” ucapnya.