REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perekonomian Indonesia diperkirakan akan mulai memasuki masa pemulihan pada tahun 2021. Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan pemulihan tersebut bisa terealisasi dengan asumsi terjadinya perlambatan kurva infeksi serta penemuan vaksin Covid-19.
Andry memperkirakan ekonomi Indonesia pun bisa tumbuh signfikan. "Bila pandemi ini bisa cepat teratasi, kami memperkirakan ekonomi dapat tumbuh 4,4 persen di tahun 2021," ujar Andry, Kamis (24/9).
Sementara itu, Andry melihat kinerja perekonomian Indonesia pada tahun ini masih akan terkontraksi akibat terdampak pandemi Covid-19. Pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama tahun ini melambat signifikan ke level 2,97 persen setelah muncul kasus pertama di Indonesia.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga diperkirakan masih akan berada pada teritori negatif meskipun ekonomi sempat mambaik ketika akan memasuki kuartal ketiga seiring dengan adanya relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Menurut Andry, hal ini sejalan dengan dinamika ekonomi global yang terjadi saat ini.
Seperti diketahui, banyak negara-negara dunia yang juga sudah memasuki resesi kecuali Vietnam dan Cina yang masih mencatat pertumbuhan positif. Namun demikian, resesi yang dialami oleh Indonesia diperkirakan tidak akan sedalam negara-negara sekawasan seperti India, Filipina, Malaysia, Thailand dan Singapore, maupun negara-negara maju di Kawasan Eropa dan AS.
"Kami memperkirakan pertumbuhan full year ekonomi Indonesia pada 2020 akan berada pada kisaran negatif 1 persen sampai negatif 2 persen," terang Andry.