REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – PT Perkenunan Nusantara VII atau PTPN VII menjalankan program restrukturisasi finansial. Hal tersebut guna menyelesaikan masalah arus kas yang membelit perusahaan agar tidak berpengaruh pada manajemen dan kinerja anak perusahaan.
Direktur Produksi dan Pengembangan PTPN III Holding Mahmudi mengatakan, PTPN Holding telah menyetujui dan menfasilitasi beberapa program restrukturisasi mendasar ini. Restrukturisasi finansial jangka pendek adalah negosiasi kepada debitur untuk menunda pembayaran utang.
"Beban membayar utang ini sangat menyita sumber daya sehingga proses produksi sangat terhambat," kata Mahmudi dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (18/9).
Sedangkan restrukturisasi jangkan panjang, PTPN Holding melakukan perampingan dari sekitar 50 debitur menjadi hanya 10 debitur saja. Proses itu pun sudah berjalan.
Masalah utang sangat mengganggu kinerja anak perusahaan. Nantinya, kata Mahmudi, semua utang anak perusahaan akan dikelola holding. Sehingga, manajemen anak perusahaan bisa fokus kepada operasional. Semua bidang SDM, Umum dan lainnya harus berkaitan dengan bidang produksi, karena sudah beralih ke operasional.
"Konsep operational excellence ini bagi hodling bukan cuma retorika. Ke depan, semua utang itu dikelola holding. Demikian juga dengan pembiayaan dan pendanaan," kata Mahmudi.