Jumat 18 Sep 2020 13:58 WIB

Beradaptasi di Masa Pandemi, BRI Luncurkan Produk Fintech

Ada enam produk fintech yang bakal diluncurkan BRI.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Bank Rakyat Indonesia
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Bank Rakyat Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk meluncurkan total enam produk fintech daring dalam kurun waktu dua minggu hingga dua bulan. Peluncuran produk fintech ini untuk dapat beradaptasi secara cepat dalam memberikan layanan perbankan bagi nasabah selama masa pandemi Covid-19.

Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo mengatakan melalui peluncuran keenam produk fintech tersebut nasabah diharapkan bisa mendapatkan pelayanan terbaik tanpa harus mendatangi kantor cabang.

Baca Juga

"BRI senantiasa memprioritaskan kebutuhan nasabah, terutama di saat pandemi. Kami meyakini bahwa setiap institusi finansial mampu melakukan eksekusi dan adaptasi dengan cepat, tanpa mengorbankan kualitas. Dalam waktu singkat, keenam produk baru ini sudah melayani ribuan nasabah," ujar Indra di Jakarta, Jumat (18/9).

Enam produk fintech yang diluncurkan BRI yaitu, Platform Kredit Usaha Rakyat (KUR) Digital untuk pengajuan pinjaman secara digital, Ceria Cashout untuk pencairan pinjaman melalui aplikasi yg bekerjasama dengan LinkAja, dan BRIBRAIN sebagai teknologi kecerdasan buatan untuk mempercepat proses underwriting dan pencairan pinjaman.

Selanjutnya ada Buka Rekening Online bagi calon nasabah untuk membuka rekeningnya tanpa mengharuskan datang ke cabang BRI, BRIAPI untuk mempermudah proses integrasi layanan keuangan digital dari BRI dengan proses registrasi yang juga secara digital untuk memudahkan industri mendapatkan layanan perbankan. Kemudian Pasar.Id sebagai portal untuk mempermudah nasabah untuk belanja secara daring dari pedagang pasar tradisional untuk meningkatkan pendapatan pedagang pasar di masa pandemi.

Indra menuturkan penggarapan dan pengembangan produk digital di masa pandemi tersebut merupakan langkah yang strategis dan vital dalam memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah. Akibat kelesuan ekonomi, lanjutnya, banyak nasabah yang membutuhkan pinjaman untuk memulai usaha kecil atau mempertahankan usahanya.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada April 2020, jumlah akumulasi penyaluran pembiayaan fintech mencapai Rp 106 triliun, naik signifikan sebesar 185,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Oleh karena itu, produk-produk fintech dari BRI akan sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM di Indonesia, terutama karena pengajuan pinjaman bisa diakses dimana saja dan kapan saja," ujar Indra.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement