REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Saka Energi Indonesia (PGN SAKA) sebagai anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) di bidang hulu minyak dan gas bumi, tetap berkomitmen menjalankan dua proyek pengembangan lapangan baru, yaitu Lapangan Sidayu dan Lapangan West Pangkah.
Lapangan Sidayu akan dikembangkan dengan tiga sumur produksi dengan initial produksi sekitar 7.000 BOPD dan 3,9 MMSCFD. Lapangan tersebut berlokasi sekitar 7 km dari Lapangan Utama Pangkah, yang hasilnya akan terhubung dengan fasilitas produksi yang ada, melalui pipa bawah laut. Sedangkan di Lapangan West Pangkah akan dikembangkan 4 sumur produksi dengan initial produksi sekitar 2.000 BOPD dan 23 MMSCFD.
Perkembangan proyek West Pangkah saat ini, secara keseluruhan telah mencapai sekitar 82 persen. Sementara itu operasional di lapangan sedang menyelesaikan pekerjaan civil, seperti penyelesaian landasan pengeboran (wellpad), pekerjaan konstruksi processing facility dengan kegiatan fabrikasi berlangsung paralel di 2 fabrication yard yang berlokasi di Balaraja dan Handil milik rekanan yang telah ditunjuk, serta pekerjaan pemasangan pipa bawah laut. Target untuk permulaan pengeboran pertama (spud) dan penyelesaian sumur pertama diusahakan pada kuartal Ketiga 2020 dengan 1st gas mid kuartal keempat 2020.
Adapun perkembangan Proyek Sidayu secara keseluruhan, saat ini telah mencapai sekitar 40 persen. EPCI contractor masih melanjutkan konstruksi pembangunan 2 unit platform WHPC dan WHPD. Target penyelesaian kontrak EPCI kedua platform Sidayu yang didesain sendiri oleh tim PGN SAKA tersebut, diusahakan pada akhir tahun 2020.
PGN SAKA tetap berkomitmen untuk melaksanakan pengembangan Lapangan West Pangkah dan Sidayu, di tengah turunnya harga minyak dunia dan pandemi COVID-19. Keterbatasan dan hambatan tersebut, tidak menyurutkan semangat PGN SAKA untuk tetap berupaya agar first oil Lapangan Sidayu dapat terlaksana pada pertengahan tahun 2021.
"Salah satu upaya yang dilakukan oleh PGN SAKA adalah mempersiapkan strategi pengembangan (pengeboran) sumur yang paling tepat untuk meningkatkan keekonomian proyek. Kami optimis dengan strategi pengembangan yang tepat, pelaksanaan proyek West Pangkah dan Sidayu dapat memberikan kontribusi positif terhadap keuangan perusahaan dan negara,” ungkap Pjs. Direktur Utama PGN SAKA, Susmono Soetrisno, Kamis (17/9)
Lebih lanjut, Susmono juga menyampaikan bahwa Tim Project Delivery PGN SAKA telah melakukan pemetaan potensi-potensi risiko, melakukan analisis, serta mempersiapkan contingency plan, termasuk dengan penyesuaian dan solusi terobosan yang diperlukan. Hal ini dilakukan agar proyek-proyek tersebut bisa berjalan maksimal untuk mendapatkan value creation sesuai harapan dari stakeholders.
“PGN SAKA berkomitmen untuk melaksanakan proyek-proyek baru yang dapat meningkatkan produksi. Hal ini akan terus dilakukan, mengingat kebutuhan energi yang tinggi serta untuk mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Selain itu, pelaksanaan proyek-proyek baru tersebut merupakan bentuk dukungan PGN SAKA kepada negara untuk meningkatkan produksi minyak dan gas nasional,” tutur Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama menambahkan.
Saat ini, PGN SAKA mengelola 10 Wilayah Kerja di Indonesia dan satu blok Shale Gas di Amerika Serikat. Pengelolaan di 6 Wilayah Kerja sebagai operator dengan kepemilikan 100 persen hak partisipasi di Pangkah, South Sesulu, Wokam II, Pekawai, West Yamdena dan Muriah.