REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program One Village One Outlet (OVOO) yang diinisiasi Pertamina telah mempercepat penyebaran outlet LPG 3 kg hingga ke wilayah pedesaan di seluruh Indonesia. Hingga Agustus 2020, Pertamina telah mengembangkan 185.210 Pangkalan LPG yang tersebar di 55.004 desa dan kelurahan atau 82,5 persen dari total 66.691 desa dan kelurahan.
Sementara jika dihitung menurut wilayah kecamatan, jangkauannya lebih luas lagi, telah mencapai 99,6 persen. Pangkalan LPG 3 kg di tingkat kecamatan telah menjangkau 5.585 kecamatan dari total 5.608 kecamatan di seluruh Indonesia.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan Pertamina terus berkomitmen memperluas jangkauan pelayanan LPG hingga ke desa-desa dengan 2 jenis outlet yakni Pangkalan LPG 3 kg untuk LPG Subsidi atau PSO sementara Pertashop untuk Bright Gas atau LPG Non-PSO.
"Pertamina akan terus menambah jumlah pangkalan LPG 3 kg sehingga distribusinya semakin meluas ke seluruh desa sejalan dengan program konversi minyak tanah ke gas yang diamanahkan pemerintah, khususnya untuk menyasar ke wilayah Timur Indonesia," ujar Fajriyah, Rabu (16/9).
Dengan Program OVOO, tambah Fajriyah, Pertamina menargetkan setiap desa minimal tersedia satu pangkalan LPG 3 kg sehingga memudahkan masyarakat di pedesaan mendapatkan energi yang bersih, hemat dan ramah lingkungan.
"Untuk meningkatkan keandalan pasokan, Pertamina terus menggenjot pembangunan infastruktur distribusi energi seperti Depot LPG dan jaringan pipa gas termasuk SPBBE, dengan prioritas di wilayah Timur Indonesia," imbuhnya.